Aplikasi Bahan Organik dengan Berbagai Dosis Pupuk Anorganik untuk Meningkatkan Unsur Hara N, P dan K pada Bahan Letusan Gunung Kelud

Main Author: Tanto, Toni Rizki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173862/
Daftar Isi:
  • Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif yang terakhir erupsi pada tahun 2014. Bahan yang diproduksi dari akhir erupsi Gunung Kelud (2014) berdampak negatif pada lahan pertanian di sekitar pegunungan, salah satu wilayah terdampak erupsi adalah Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Ketersediaan unsur hara menurun, karena kapasitas menahan unsur hara yang rendah. Pemanfaatan bahan organik lokal yang tersedia seperti Tithonia diversifolia dan kotoran sapi dianggap praktis untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara. Pengomposan pada Tithonia diversifolia juga biasa digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi. Penelitian inkubasi dilakukan pada bahan piroklastik Gunung Kelud. Pengambilan bahan letusan dilakukan di Dusun Kutut, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Proses inkubasi dan analisis laboratorium dilaksanakan di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Bahan inkubasi diberi perlakuan dengan tiga dosis pupuk anorganik (100%, 70%, 40%) dari dosis yang direkomendasikan (400 kg Urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1, dan 75 kg KCl ha-1), dan dikombinasikan dengan empat jenis bahan organik (daun Tithonia diversifolia segar, kompos Tithonia diversifolia, pupuk kandang sapi, dan campuran kompos Tithonia diversifolia dan pupuk kandang sapi). Setiap perlakuan diulang tiga kali, dan diatur dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Bahan-bahan tersebut diinkubasi selama 60 hari, dan diambil sampel pada 10, 30, 50, 60 HSI untuk pengukuran N, P, K. Hasilnya kemudian dianalisis secara statistik (ANOVA), dan dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik kombinasi dengan berbagai dosis pupuk anorganik berpengaruh sangat nyata terhadap Ntotal dan K dapat ditukar, dan berpengaruh nyata pada P-tersedia. Aplikasi kompos Tithonia diversifolia dan kombinasinya dengan pupuk kandang sapi memiliki % N-total, P-tersedia, dan K dapat ditukar lebih tinggi dari 100% pupuk anorganik saja, meskipun dosis pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan bahan organik diturunkan hingga 40%. Ringkasnya, penggunaan 70% dan 40% dosis pupuk anorganik cukup untuk meningkatkan % N-total dan K yang ditukar. Untuk kandungan P-tersedia, kombinasi kompos Tithonia diversifolia dan pupuk kandang sapi dapat mengurangi hingga 60% penggunaan pupuk anorganik.