Uji Bioaktif Esktrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Main Author: | Eswarani, Nindia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173856/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris yang terdapat berbagai macam tanaman budidaya. Tanaman budidaya memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Akan tetapi, terdapat berbagai permasalahan yang dapat menyebabkan terganggunya budidaya tanaman. Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan terhadap tanaman budidaya yaitu adanya organisme pengganggu tanaman ( OPT ). OPT yang menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya salah satunya adalah hama. Serangan hama dapat mengakibatkan penurunan jumlah produksi pada tanaman budidaya. Salah satu bagian tanaman yang sering terkena serangan hama adalah bagian daun. Hama yang menyerang bagian daun salah satunya yaitu ulat. Ulat dapat menyebabkan kerusakan yang besar pada daun dengan cara memakan bagian daun dan hanya menyisakan bagian tulang daun. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) termasuk dalam ordo Lepidoptera, merupakan hama yang menyebabkan kerusakan serius pada tanaman budidaya. Kehilangan hasil akibat serangan S. litura dapat mencapai 80% bahkan menyebabkan gagal panen apabila tidak dikendalikan. Pengendalian terhadap hama ini umumnya masih menggunakan insektisida kimia sehingga peluang terbentuknya hama baru yang lebih resisten akan semakin besar. Salah satu pengendalian alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan insektisida nabati. Tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) berpotensi sebagai insektisida nabati mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid yang beracun bagi hama. Penelitian dilakukan di Laboratorium Toksikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2019. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Serangga uji yang digunakan yaitu ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang diperoleh dari koleksi Balai Penelitian ii Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Malang. Bahan baku utama yang digunakan adalah buah belimbing wuluh. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi. Pembuatan ekstrak diawali dengan pembuatan simplisia. Simplisia dibuat dengan cara mengeringkan buah belimbing wuluh yang telah dipotong dengan menjemur di bawah sinar matahari selama 2 – 3 hari, kemudian diblender sampai berbentuk serbuk. Setelah itu yaitu merendam 100 gram serbuk buah belimbing wuluh dengan 500 ml etanol. Dan dilakukan perendaman simplisia dilakukan selama 24 jam dan diaduk. Hasil perendaman disaring untuk memperoleh filtrat hasil perendaman, selanjutnya filtrat dipisahkan dengan suhu 780C selama 2 jam untuk memisahkan dari pelarut etanol 96%. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan aquades sesuai konsentrasi masing – masing perlakuan. Ekstrak diaplikasikan menggunakan metode kontaminasi pakan dengan konsentrasi ekstrak yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 15000 ppm, 20000 ppm dan 25000 ppm. Hasil uji mortalitas dianalisa menggunakan analisis Probit Hsin Chi (1997) untuk mengetahui LC50 dan LT50 yang kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh mempunyai pengaruh yang nyata terhadap mortalitas larva S. litura, pada konsentrasi tertinggi ekstrak buah belimbing wuluh mengakibatkan mortalitas sebesar 88,8%. Nilai LC50 diperoleh sebesar 13735,6 ppm dan nilai LT50 yaitu 50,81 jam setelah aplikasi (JSA). Pada pengamatan aktivitas makan larva, persentase bobot sisa pakan pada konsentrasi tertinggi yaitu 95,7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa larva S. litura telah mengalami penurunan aktivitas makan akibat daun yang terpapar oleh ekstrak buah belimbing wuluh.