Sinergisitas Stakeholder Dalam Pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang
Main Author: | Khomzi, Ika Rizkyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173833/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Malang menjadi salah satu destinasi wisata yang mengalami peningkatan jumlah objek wisata setiap tahunnya. Menurut BPS Kabupaten Malang tahun 2017 dan 2018 terdapat peningkatan objek wisata dari 86 objek menjadi 167 objek dengan jumlah pengunjung mencapai 2,09 juta pada tahun 2017. Salah satu kawasan wisata di Kabupaten Malang yaitu Desa Wisata Pujon Kidul dengan destinasi utamanya Cafe Sawah. Pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul tidak terlepas dari berbagai stakeholder sebagai pendukungnya. Stakeholder tersebut diantaranya yaitu pemerintah Desa Pujon Kidul, BNI Brawijaya sebagai pihak swasta, BUMDes Sumber Sejahtera dan pengelola Cafe Sawah sebagai masyarakat. Partisipasi dari masyarakat luas yang dianggap masih kurang menyebabkan terhambatnya kegiatan pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul khususnya Cafe Sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul, mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul serta mendeskripsikan dampak sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan. Penelitian sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan perwakilan dari masingmasing stakeholder yang terlibat dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul. Teknik pengumpulan data menggunakan indepth interview, observasi, dan dokmentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul berada pada tingkatan sinergi respectful. Hal tersebut diketahui berdasarkan 3 indikator penentuan tingkat sinergi yaitu kepercayaan, komunikasi, dan kreativitas. Kepercayaan yang terjalin antar stakeholder ada yang kuat dan juga lemah, hal tersebut dikarenakan alur tranparansi yang belum merata. Komunikasi yang terjalin diantara stakeholder sudah cukup efektif, namun masih memiliki kekurangan sehingga masih terdapat kesalahpahaman yang terjadi. Feedback yang cepat dibuktikan dengan adanya respon dari masing-masing stakeholder yang juga cepat dan pemberian kritik dan saran yang bersifat membangun. Sedangkan kreativitas masih kurang dikarenakan ide pengembangan hanya dihasilkan oleh pengelola Cafe Sawah.ii Faktor pendukung dalam sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul yaitu adanya keterbukaan dari masing-masing stakeholder, hubungan kerjasama yang saling menguntungkan, komunikasi yang baik, dan tidak adanya kepentingan pribadi. Sedangkan faktor penghambat sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Cafe Sawah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yaitu persepsi yang masih belum sama di masyarakat mengenai pengembangan Cafe Sawah, komunikasi dengan BNI Brawijaya yang masih kurang, pengetahuan regulasi pemerintah yang kurang yang dirasakan oleh pengelola Cafe Sawah dan mindset pengelola Cafe Sawah yang masih berorientasi pada uang. Dampak sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul berdasarkan aspek ekonomi yaitu adanya penyerapan tenaga kerja, peningkatan jumlah lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak sosial dari adanya sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Cafe Sawah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yaitu perubahan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, berkurangnya kenakalan remaja dan budaya lokal yang mulai luntur. Dampak lingkungan dari adanya sinergisitas stakeholder dalam pengembangan Cafe Sawah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yaitu lingkungan yang bersih, lalu lintas terganggu dan alih fungsi lahan pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu : (1) Pemerintah Desa Pujon Kidul sebaiknya meningkatkan kreativitas dalam pengembangan Cafe Sawah. (2) BNI Brawijaya sebaiknya meningkatkan kreativitas dalam pengembangan Cafe Sawah dan meningkatkan komunikasi dengan pihak pemerintah desa dan masyarakat diluar pembahasan mengenai perbankan, dan berfokus pada pengembangan Cafe Sawah. (3) Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian mengenai peran kelompok sosial dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul khususnya di Cafe Sawah.