Pengaruh Polyethylene Glycol (Peg) Terhadap Hardening Planlet Apel (Malus Sp.) Akibat Hiperhidrisitas Secara In Vitro

Main Author: Maslukah, Ruwiyatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173821/
Daftar Isi:
  • Apel (Malus sp.) ialah salah satu jenis tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di seluruh dunia. Produksi apel di Indonesia sangat rendah, karena keterbatasan daerah yang sesuai untuk budidaya apel, selain itu penyedian bibit juga belum terlalu banyak. Perbanyakan dengan kultur jaringan sudah banyak dilakukan oleh para peneliti, namun masih terdapat kendala yaitu terjadi hiperhidrisitas pada planlet apel. Kendala tersebut telah mengakibatkan terjadinya kegagalan aklimatisasi, oleh karena itu ketersedian bibit batang bawah apel belum dapat terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penggunaan polyethylene glycol (PEG) 6000 dalam mempercepat hardening plantlet apel akibat hiperhidrisitas dan mendapatkan konsentrasi PEG yang optimal dalam mengatasi hiperhidrisitas pada plantlet apel. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan BALITJESTRO yang dilaksanakan pada bulan April-Juli 2018. Peralatan yang digunakan antara lain, botol kultur, oven, kompor, panci, pengaduk, gelas ukur, beaker glass, spatula, pH meter, magnetik stirrer, timbangan analitik, autoclave, pinset, skalpel, gunting, bunsen, LAF, plastik wrap, solatip, spidol OHP, cawan petri, handsprayer, camera, penggaris, dan ruang kultur (rak, lampu neon, AC, thermometer). Bahan yang digunakan ialah, plantlet apel hiperhidrisitas, media kultur (Murashinge and Skoog), vitamin, myo-inositol, malt extract, aquades, gula, agar-agar, kertas hvs, alkohol 96%, alkohol 70%, spiritus, kertas millimeter blok dan PEG 6000. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan antara lain, PEG 0 g/l, PEG 1 g/l, PEG 3 g/l, PEG 5 g/l, PEG 7 g/l dan PEG 9 g/l dengan lima kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama enam kali dalam interval waktu dua minggu sekali. Variabel yang diamati meliputi: tinggi plantlet, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah ruas, bobot segar akhir, % planlet hidup, dan warna daun. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Jika analisis ragam nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian pada pemberian konsentrasi PEG 1 g/l sampai dengan 5 g/l nyata terhadap pertumbuhan planlet berdasarkan variabel pengamatan tinggi planlet, jumlah tunas dan jumlah ruas. Sedangkan pemberian konsentrasi lebih tinggi menurunkan pertumbuhan planlet. Pemberian konsentrasi PEG berpengaruh terhadap tingkat percepatan hardening planlet apel akibat hiperhidrisitas dan Pemberian konsentrasi PEG 5 g/l merupakan konsentrasi yang optimum untuk mengatasi hiperhidrisitas pada planlet apel