Keragaman Genetik Dan Heritabilitas 20 Populasi Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.)

Main Author: Wibianto, Nyono Novi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173818/
Daftar Isi:
  • Bayam merah merupakan bahan sayuran lain yang bergizi tinggi. Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan berbagai jenis bayam lain. karena itu untuk mendapatkan karakter unggul perlu diketahui keragaman fenotip dan parameter genetik yang digunakan sebagai pengukur potensi genetik,antara lain adalah koefisien kergaman genetik dan nilai heritabilitas. Heritabilitas merupakan suatu parameter genetik yang mengukur kemampuan suatu genotipe dalam populasi tanaman untuk mewariskan karakteristik yang dimiliki. Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang terletak di Dusun Genting Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur. Dengan ketinggian 450-510 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara berkisar antara 20-300 C. penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2018 sampai dengan Desember 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi cangkul, sprayer, alat tulis, pita meter, jangka sorong dan kamera. Bahan yang digunakan adalah 20 populasi bayam merah dan 1 bayam merah varietas Mira. Penelitian ini menggunakan petak tunggal. Penanaman dilakukan pada satu bedengan untuk satu populasi dan pengamatan dilakukan pada 25 sampel dalam setiap populasi. Setiap populasi ditanam 50 tanaman pada satu bedengan. Varietas Mira sebagai penduga ragam lingkungan. Pengolahan lahan dibuat bedengan yang dibagi menjadi 28 bedengan dengan ukuran 1 m x 1 m, kedalaman 20-30 cm dengan lebar selokan 50 cm. Benih ditanam dengan cara disebar pada petak atau bedengan. Setiap bedengan digunakan untuk 1 populasi bayam merah dengan populasi kurang lebih 50 tanaman. Pupuk yang digunakan adalah kompos dengan dosis 10 ton/ha. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hst. Karakter yang diamati adalah jumlah daun pertanaman, tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), bobot segar tanaman (g). Data dianalisis dengan menhitung rerata, ragam, pendugaan heritabilitas arti luas (h2bs), koefisien keragaman fenotip (KKF), dan koefisien keragaman genetik (KKG). Penelitian ini mendapatkan hasil pengamatan keragaman genetik yang luas dari 20 populasi bayam merah. Keragaman genetik tinggi didapatkan pada diameter batang di 3 populasi yaitu by7(1), by7(2), dan by7(3). Keragaman genetik cukup tinggi didapatkan pada diameter batang dan jumlah daun. Pada diameter batang di dapatkan 4 populasi yaitu by7h(1), by7h(2), by7m(2), dan sm2(5). Sedangkan pada jumlah daun didaptkan 1 populasi yaitu by7(1). Karakter tinggi tanaman pada 20 populasi mendapatkan nilai heritabilitas tinggi. Sedangkan pada karakter jumlah daun, diameter batang, dan bobot segar tanaman berkisar antara sedang-tinggi.