Pengaruh Konsentrasi Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Tanaman Kedelai (Glycine Max L.)
Main Author: | Ramlah, Shinta Yuni Asri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173791/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi sumber protein nabati. Tanaman kedelai merupakan tanaman polong-polongan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kecap, tempe dan olahan minuman seperti susu kedelai. Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai antara lain dengan penggunaan varietas unggul dan PGPR. Penggunaan varietas kedelai yang unggul merupakan syarat utama untuk meningkatkan produksi kedelai. Varietas unggul yang bervarian sangat membantu agar para petani tidak hanya menanam satu varietas terus menerus sehingga menyebabkan terjadinya seranggan hama. Penunjang produksi tanaman kedelai tidak hanya dengan penggunaan varietas unggul saja tetapi dengan kegunaan bakteri yang tumbuh dan berkembang di daerah perakaran tanaman. Dimana akar tanaman yang menyuplai unsur hara dari tanah untuk perkembangan tanaman. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan bakteri yang mampu menambat nitrogen dari udara melalui simbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman leguminoceae. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2018 di Jalan Tenaga Dusun Turirejo kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang Jawa Timur. Alat yang digunakan meliputi timbangan, meteran, cangkul, sabit, gelas ukur, botol, kamera, LAM (Leaf Area Metter), alat tulis, dan alat untuk kegiatan budidaya tanaman. Sedangkan bahan yang digunakan ialah benih tanaman kedelai dengan varietas Anjasmoro, Detam 1, Detam 2, PGPR, pupuk Urea, pupuk SP36, pupuk KCL, dan pestisida (Buprosida). Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor pertama ialah varietas tanaman kedelai yang terdiri dari 3 macam varietas yaitu: Detam-1 (V1), Detam-2 (V2), dan Anjasmoro (V3). Sedangkan faktor kedua ialah konsentrasi pemberian PGPR (P) yang terdiri dari 5 taraf yaitu: Tanpa PGPR (P0), 2,5 ml.L-1 (P1), 5 ml.L-1 (P2), 7,5 ml.L-1 (P3), dan 10 ml.L-1 (P4) diulang sebanyak 3 kali. Total seluruh petak percobaaan adalah 45 petak. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan petumbuhan dan pengamatan komponen hasil. Pengamatan pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, luas daun. Sedangkan pengamatan komponen hasil yaitu jumlah polong total pertanaman, berat kering total pertanaman, jumlah polong isi pertanaman, jumlah polong hampa, bobot kering 100 biji dan hasil panen. Analisa data menggunakan uji BNT pada taraf 5% untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian tidak terjadi interaksi yang nyata antara perbedaan varietas dan perbedaan konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan kecuali pengamatan jumlah bunga umur 56 HST. Sedangkan hasil panen terjadi interaksi yang nyata. Dengan pemberian konsentrasi PGPR terjadi peningkatan hasil panen tanaman kedelai. Rata-rata hasil panen tertinggi dicapai pada perlakuan varietas detam 1 dengan pemberian PGPR dengan konsentrasi sebesar 10 ml L-1 dengan hasil 1.56 ton ha-1 adanya interaksi yang nyata dengan perlakuan pemberian konsentrasi PGPR dan varietas.