Analisis Pengaruh Intensitas Manajemen Tanaman Kopi (Coffea Arabica) Terhadap Perakaran Dan Pertumbuhan Kopi Di Sistem Agroforestri

Main Author: Sutejo, Yusup Agung
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173785/
Daftar Isi:
  • Kopi arabika (Coffea arabica) awalnya merupakan pohon kecil dalam bentuk semak belukar yang tumbuh di bawah vegetasi hutan sebagai tanaman liar dan secara tradisional ditanam secara komersial di bawah pohon tegakan yang menyediakan naungan. Sebagai hasil dari modernisasi dan dorongan untuk hasil panen yang lebih tinggi, maka perlu ditemukan tanaman kopi toleran matahari untuk menghasilkan hasil yang lebih besar melalui penanaman dengan kepadatan tinggi. Tetapi praktik budidaya yang digunakan untuk sistem pertanaman ini dianggap tidak berkelanjutan dan sering memiliki dampak negatif. Sehingga sistem agroforesti merupakan solusi terhadap keberlanjutan. Sistem agroforestri yang diterapkan oleh Perhutani di Pulau Jawa merupakan tipe agrisilvikultur berbasis tanaman kopi dan pinus. Tipe agrisilvikultur berbasis kopi dan pinus dapat menyebabkan terjadinya interaksi antara tanaman kopi dan pohon pinus. Interaksi yang terjadi dapat menguntungkan tanaman dan dapat merugikan tanaman. Interaksi yang bersifat negatif pada tanaman kopi dan pohon pinus, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perakaran tanaman kopi maupun tanaman pinus. Interaksi akar-tanaman-tanah yang berbeda akibat manajemen, mempengaruhi perkembangan akar tanaman yang sedang berkembang. Dengan perbedaan perkembangan perakaran akan mempangaruhi pertumbuhan tanaman yang berinteraksi dan dalam hal ini interaksi pinus dan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pertumbuhan dan perakaran tanaman kopi dan pinus sehingga dapat mengurangi interaksi negatif tanaman kopi dan pinus pada manajemen yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kabupaten Malang, Jawa Timur Manajemen yang intensif diharapkan dapat mengurangi interaksi negatif dan mempengarahi pertumbuhan atau perakaran pada tanaman kopi menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan nested dengan empat perlakuan dan tiga ulangan di setiap perlakuan, sehingga terdapat dua belas kombinasi perlakuan yang terdapat di lapangan. Tahapan Penelitian dimulai dengan penentuan lokasi pengamatan berdasarkan survei lapangan serta lokasi pertumbuhan kopi dan pinusv yang dapat mewakili. Parameter yang diamati yakni biomassa kopi dan pinus, serta Lrv (Long Root Value), Drv (Dry Root Value) dan Specrol sebagai indikator perakaran kopi dan pinus pada setiap kedalaman dan zona. Hasil yang didapatkan Lrv dan Drv Kedalaman Kopi akan semakin baik dengan adanya manajemen kopi, namun untuk Lrv dan Drv Zona kopi, tanpa manajemen menunjukkan hasil yang tinggi di akibatkan respon terhadap lingkungan. Sedangkan nilai specrol terhadap kedalaman maupun zona berbanding lurus dengan pertumbuhan kopi. Hubungan antara pertumbuhan dan produksi kopi bernilai positif dimana semakin baik pertumbuhan produksi kopi semakin meningkat dan begitu juga terhadap sitem perakaran kopi. Namun dengan adanya manajemen mempengaruhi pertumbuhan dan perakaran pinus dibanding tanpa adanya manajemen