Analisa Kelayakan Ekonomi Pengelolaan Kawasan Sungai dengan Konsep Restorasi pada Sungai Kuncir Kabupaten Nganjuk Jawa Timur
Main Author: | Wardana, Yoga Okta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173776/ |
Daftar Isi:
- Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Sungai mengalir memanjang dari hulu sampai ke hilir. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, dan limpasan bawah tanah. Permasalahannya, dewasa ini seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, ruang terbuka hijau di bantaran atau sempadan sungai menjadi semakin berkurang. Sehingga, sempadan sungai tidak memiliki kemampuan untuk menginfiltrasi air hujan yang turun, yang mengakibatkan sungai mengalami banjir karena menerima air limpasan dari kawasan sempadan sungai. Sungai Kuncir merupakan satu dari sekian banyak sungai yang mengalir melintasi Kabupaten Nganjuk dan merupakan sumber daya alam yang penting bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk, namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kondisi Sungai Kuncir mulai mengkhawatirkan, hal ini dapat dilihat dari sering terjadinya banjir yang terjadi karena luapan Sungai Kuncir. Kondisi seperti ini diperbaiki dengan diadakannya studi restorasi sungai di sepanjang badan sungai untuk mengembalikan ekologi kawasan sungai dan mengatasi banjir, yang pada akhirnya diperlukan analisa kelayakan ekonomi. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui apakah restorasi pada kawasan Sungai Kuncir tersebut layak untuk dilakukan atau tidak. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka didapat manfaat berupa nilai kerugian banjir yang dihitung menggunakan metode Damage and Loss Assessment (DaLA) sebesar Rp. 14.089.320.000 dan biaya pengerjaan proyek yang berupa pembangunan taman kota dan revitalisasi sempadan sebesar Rp. 7.067.467.258. Sedangkan pada tahap analisa ekonomi didapat nilai Benefit Cost Ratio sebesar 1,12. Nilai Net Present Value sebesar Rp. 85.951.984/tahun. Nilai Internal Rate of Return sebesar 7,10%. Nilai Payback Period selama 10 tahun. Pada tahapan analisa sensitivitas yang menggunakan 3 kondisi berbeda, menunjukkan hasil bahwa proyek restorasi menjadi tidak layak pada kondisi kenaikan harga dan kondisi penurunan manfaat. Namun proyek restorasi tetap layak pada kondisi keterlambatan selama 2 tahun.