Pengaruh Tingkat Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyaceticacid Terhadap Induksi Kalus Pada Tiga Varietas Tebu Secara In-Vitro
Main Author: | Pranayadipta, Nadya Wening |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173772/ |
Daftar Isi:
- Tebu (Saccharum officinarum L.) ialah salah satu tanaman perkebunan yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan gula pasir guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dan dapat menambah devisa negara. Penyediaan bibit tebu penting dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman tebu dengan salah satunya menggunakan program pemuliaan tanaman melalui kultur jaringan. Terdapat program kultur jaringan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sukosari PT. Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) guna memperoleh bibit dalam jumlah yang besar memiliki sifat sama seperti induknya selain itu juga dapat dilakukan sepanjang waktu. Keberhasilan dalam melakukan program kultur jaringan salah satunya dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh (ZPT) auksin yaitu 2,4-Dichlorophenoxyaceticacid (2,4-D). 2,4-D untuk menginduksi kalus. Induksi kalus ialah tahap penting perbanyakan melalui kultur jaringan yang menghasilkan kalus yang nantinya mampu beregenerasi dalam pembentukan akar, tunas, dan daun untuk menjadi tanaman baru. Konsentrasi 2,4-D yang diberikan dapat mempengaruhi induksi kalus pada setiap varietas tebu dikarenakan sel dan jaringan eksplan setiap varietas tebu memiliki respon yang berbeda terhadap penggunaan konsentrasi ZPT tersebut. Beberapa varietas tebu yang terdapat di Pusat Penelitian Sukosari PTPN XI seperti NXI 1-3, CYZ 71/95, dan Bululawang (BL) memiliki respon genotip yang beda yaitu rendahnya keberhasilan dalam menginduksi kalus dengan penggunaan konsentrasi 2,4-D sebesar 2 ppm (mg l-1). Oleh karena itu, perlu dilakukan percobaan pada ke tiga varietas tebu dalam penggunaan konsentrasi 2,4-D yang berbeda dari yang telah digunakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendapatkan pengaruh penggunaan berbagai konsentrasi 2,4-D sebagai ZPT yang tepat untuk keberhasilan menginduksi kalus tebu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2019 di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Penelitian Sukosari PT. Perkebunan Nusantara XI yang berlokasi di Dusun Sukosari, Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Alat yang telah digunakan yaitu botol dan tutup botol kultur, autoklaf, oven Memmert, neraca analitik Precisa 205- A, magnetic stirrer Cimarec 2, Laminar Air Flow (LAF) ESCO, rak kultur , pH meter, labu ukur 1000 ml IWAKI, tabung ukur 25 ml Fortuna W.G.C, tabung reaksi, gelas ukur plastik 2 liter, pipet dan penghisap pipet, cawan petri, pinset, scapel, tissue, sendok takar, spatula, bunsen, plastik, nampan plastik, label kertas, isolasi bening, kompor gas, panci, dan spidol Snowman. Bahan yang telah digunakan berupa eksplan dari pucuk tebu yang berumur 3,5 bulan, media MS (larutan stok A hingga G) Merck, 2,4-D, aquades, agar-agar Swallow, sukrosa, alkohol 96%, dan spiritus. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu tingkat konsentrasi 2,4-D dan varietas tebu. Konsentrasi yang diberikan ialah 0 ppm, 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm, danii 7 ppm sedangkan varietas yang digunakan ialah var. NXI 1-3, CYZ 71/95, dan Bululawang (BL). Rancangan ini diulang sebanyak 3 kali dengan setiap ulangan terdiri dari 3 eksplan sehingga terdapat 9 eksplan per kombinasi perlakuan. Setiap eksplan akan dimasukkan dalam satu botol kultur. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari variabel saat muncul kalus, warna kalus, tekstur kalus, volume sel kalus (ml), berat segar kalus (g), dan presentase keberhasilan pembentukan kalus (%). Hasil analisa kualitatif meliputi data visual yang dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Variabel kuantitatif di analisis dengan Analisis Varian (ANOVA) dengan uji F 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dilanjutkan dengan analisis pemisahan rerata menggunakan BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan uji tabel Tukey 5%. Analisa yang terakhir ialah analisa volume kalus dengan berat segar kalus menggunakan uji korelasi. Hasil ANOVA dalam penelitian menunjukan bahwa tingkat konsentrasi 2,4-D dapat mempengaruhi keberhasilan dalam menginduksi kalus dari variabel pengamatan kuantitatif seperti waktu muncul, berat segar,volume dan persentase keberhasilan pembentukan kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan konsentrasi 3 ppm tepat untuk mempengaruhi keberhasilan induksi kalus pada tiga varietas tebu. Hasil pengamatan kualitatif juga menunjukkan bahwa pemberian 2,4-D konsentrasi 3 ppm dapat memberikan tekstur kalus yang remah dan menghasilkan warna kalus hijau keputihan dan hijau kekuningan pada ke tiga varietas tebu secara in-vitro. Pada uji korelasi antara variabel berat segar dan volume kalus menunjukkan adanya keeratan hubungan yang tinggi.