Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Var. Hitavi

Main Author: Pardede, Samson Setiadi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173753/
Daftar Isi:
  • Tanaman terung (Solanum melongena L.) ialah komoditas sayuran yang sangat populer dan banyak diminati khususnya oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan sehari-hari karena rasanya enak dan bergizi tinggi. Buah terung mengandung vitamin A dan Fosfor. Terung ialah tanaman holtikultura yang banyak mengandung nilai gizi. Menurut Sunarjono (2013), bahwa setiap 100 g bahan mentah terong mengandung 26 kalori; 1 g protein; 0,2 g hidrat arang; 25 IU vitamin A; 0,04 g vitamin B; dan 5 g vitamin C. Buah terong mempunyai khasiat sebagai obat karena mengandung alkaloid, solanin, dan solasodin. Menurut Iritani (2012), menyebutkan bahwa terong memiliki zat anti kanker, kandungan tripsin (protease) yang tergantung pada inhibitor yang dapat melawan zat pemicu kanker. Permintaan terhadap terung terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat sayursayuran dalam memenuhi gizi keluarga, sehingga produksi tanaman terung perlu terus ditingkatkan. Untuk meningkatkan produksi tanaman terung dapat dilakukan secara ekstensifikasi dan intensifikasi, namun dalam usaha peningkatan produktivitas dan efisiensi penggunaan tanah, cara intensifikasi merupakan pilihan yang tepat untuk diterapkan. Salah satu usaha tersebut adalah dengan penggunaan pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mempelajari perlakuan terbaik dari pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.). Hipotesis penelitian ini adalah perlakuan 10 ton ha-1 dan 20 ton ha-1 pupuk organik kandang memberikan pengaruh peningkatan pertumbuhan dan hasil pada tanaman terung dibandingkan tanpa perlakuan pupuk kandang dan perlakuan pupuk kandang dengan perlakuan yang diperkaya 10 ml PGPR memberikan pengaruh peningkatan konsumsi pada tanaman terung dibandingkan tanpa perlakuan pupuk yang tidak perkaya dengan PGPR. Penelitian dilaksanakan di Turen, kabupaten malang dengan ketinggian 300-460 mdpl, dengan curah hujan rata – rata 1.419 mm/tahun. Penelitian diilaksanakan pada bulan mei 2019 sampai bulan Juli 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 kali ulangan. Dengan perlakuan penelitian terdiri dari P0 : Tanpa pupuk organik, P1: Pupuk kandang organik 10 ton ha-1, P2: Pupuk kandang organik 20 ton ha-1, + 10 ml PGPR, P3: Pupuk kandang organik 10 ton ha-1 + PGPR 10 ml, dan P4: Pupuk kandang organik 20 ton ha-1. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman (cm), Luas daun (cm2), Jumlah daun pertanaman (helai), Indeks klorofil, Berat segar tanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah, total berat buah pertanaman, panjang buah dan diameter buah. Analisa data menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 dengan dosis Pupuk kandang organik 20 ton ha-1, + 10 ml PGPR) memberikan hasil yang paling tinggi dibanding dengan P0 : Tanpa pupuk organik, P1: Pupuk kandang organik 10 tonii ha-1 + 10 ml PGPR, P3: Pupuk kandang organik 10 ton ha-1 + PGPR 10 ml, dan P4: Pupuk kandang organik 20 ton ha-1