Pengaruh Kombinasi Pupuk Vermikompos dan NPK pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Servo

Main Author: Simamora, Harry Kurnia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173748/
Daftar Isi:
  • Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah salah satu jenis sayuran buah yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Produksi tomat Indonesia pada tahun 2015 mencapai 877.792 ton, dengan luas panen 54.544 ha dan produktivitasnya adalah 16,09 ton ha-1 (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2015). Pada tahun 2016 Indonesia mampu menghasilkan tomat sebesar 883.233 ton, dengan luas panen 57.688 ha dan produktivitas 15,31 ton ha-1 (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2016). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa terjadi penurunan produktivitas tomat di Indonesia dari tahun 2015 sampai tahun 2016. Salah satu faktor yang menyebabkan ialah kesuburan lahan yang menurun akibat dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tomat di Indonesia ialah dengan melakukan perbaikan lahan budidaya tomat dengan cara penambahan bahan organik pada tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi yang tepat antara pupuk vermikompos dan NPK dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi pupuk vermikompos 50% ( 5 ton ha-1) dan NPK 50% ( 500 kg ha-1) dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dadaprejo, Dusun Areng-areng, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian dimulai pada bulan April 2018 sampai bulan Agustus 2018. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Berikut perlakuan yang digunakan: P1= 0% Pupuk Vermikompos + 100% NPK (tanpa Vermikompos + 1 ton ha-1 NPK), P2= 20% Pupuk Vermikompos + 80% NPK (2 ton ha-1 vermikompos + 800 kg ha-1 NPK), P3= 40% Pupuk Vermikompos + 60% NPK (4 ton ha-1 vermikompos + 600 kg ha-1 NPK), P4= 50% Pupuk Vermikompos + 50% NPK (5 ton ha-1 vermikompos + 500 kg ha-1 NPK), P5= 60% Pupuk Vermikompos + 40% NPK (6 ton ha-1 vermikompos + 400 kg ha-1 NPK), P6= 80% Pupuk Vermikompos + 20% NPK (8 ton ha-1 Vermikompos+200 kg ha-1 NPK), P7= 100% Pupuk Vermikompos + 0% NPK ( 10 ton ha-1 vermikompos + tanpa NPK). Bibit tomat ditanam dengan jarak tanam 60 x 40 cm di lahan seluas 230 m2. Pengamatan tanaman tomat dilakukan pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST serta pengamatan pada saat panen. Variabel pengamatan yang pertama adalah pertumbuhan tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun, jumlah bunga pertanaman, jumlah buah pertanaman dan fruit set. Selanjutnya pada komponen hasil ada jumlah buah panen pertanaman, bobot buah (g m-1), diameter buah, hasil (ton ha-1). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (uji F) taraf 5%. Apabila hasil berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Vermikompos 50% + NPK 50% (Vermikompos 5 ton ha-1 dikombinasikan dengan NPK 500 kg ha-1) merupakan hasil kombinasi terbaik karena mampu meningkatkan pertumbuhan tomat dan menghasilkan bobot buah paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 48,3 ton ha-1 atau lebih tinggi sebesar 73,7% dari perlakuan yang memakai pupuk NPK saja. Nilai bobot buah paling kecil ditunjukkan oleh Vermikompos 100% + NPK 0% dengan hasil panen 13,2 ton ha- 1. Hasil R/C ratio menunjukkan Vermikompos 50% + NPK 50% = Vermikompos 5 ton ha-1 dikombinasikan dengan NPK 500 kg ha-1 memberikan R/C ratio lebih tinggi yaitu 3,1. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan paling menguntungkan secara ekonomis adalah Vermikompos 50% + NPK 50%.