Uji Bioaktivitas Ekstrak Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap Hama Ulat Kubis Plutella xylostella Linn (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE)
Main Author: | Arifudin, Muchamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173727/ |
Daftar Isi:
- Ulat kubis (Plutella xylostella) merupakan hama utama pada tanaman kubis dengan tingkat serangan mulai dari sedang hingga berat. Pada serangan berat bisa mengakibatkan kerugian mencapai 70-90%, terutama menurunnya kualitas produksi. Ulat ini biasanya bersembunyi di balik daun, dan menyerang jaringan daun sehingga jaringan daun kosong, hanya tersisa epidermis saja. Salah satu cara pengendalian hama yang aman bagi lingkungan yaitu menggunakan pestisida nabati. Biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida dan sebagai bahan obat obatan karena mengandung senyawa-senyawa metabolik sekunder yang dapat mengendalikan hama. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak biji mahkota dewa terhadap P. xylostella dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2018 di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Toksikologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan yaitu konsentrasi 0 ppm, 2.000 ppm, 4.000 ppm, 6.000 ppm, 8.000 ppm, dan 10.000 ppm yang diulang sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan meliputi mortalitas larva, abnormalitas larva, dan repelensi larva. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf kesalahan 95% dan LC50 dianalisis menggunakan analisis probit Program Hsin Chi (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahkota dewa dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva, abnormalitas larva, dan repelensi larva. Konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa 10.000 ppm merupakan konsentrasi yang paling efektif dibandingkan dengan konsentrasi lainnya dalam mengendalian P. xylostella di laboratorium dengan nilai mortalitas 88%. Namun secara keseluruhan, semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa yang diberikan maka semakin tinggi tingkat mortalitasnya.