Peningkatan Kinerja Operasional dan Kinerja Pelayanan Becak di Kecamatan Klojen Kota Malang

Main Author: Amalia, Kiki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173724/
Daftar Isi:
  • Becak merupakan salah satu moda transportasi paratransit yang memiliki keunggulan dalam mendukung keberlanjutan sistem transportasi di Kecamatan Klojen Kota Malang. Akan tetapi, penyediaan angkutan becak yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kecamatan Klojen menyebabkan masyarakat merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan rekomendasi peningkatan kinerja angkutan becak di Kecamatan Klojen Kota Malang. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja operasional becak adalah analisis deskriptif evaluatif, sedangkan untuk mengetahui kinerja pelayanan becak digunakan analisis Importance Perfomance Analysis (IPA), kemudian disusun arahan peningkatan kinerja operasional dan kinerja pelayanan becak menggunakan analisis Quality Function Deployment (QFD). Hasil analisis deskriptif evaluatif menunjukkan beberapa variabel kinerja operasional becak belum memenuhi standar yang ada yaitu kecepatan rata-rata becak 4,88 km/jam, jarak pelayanan rata-rata 1,25 km/jam, serta waktu operasional 7-9 jam/hari. Hasil analisis IPA menunjukkan 6 atribut pelayanan berada di kuadran I yang menjadi prioritas perbaikan antara lain pengemudi becak mengenakan seragam dalam melayani penumpang, tarif untuk menaiki angkutan becak terjangkau, pengemudi becak pada peraturan lalu lintas dan kesesuaian rute yang disepakati, kondisi angkutan becak yang beroperasi kuat dan aman, angkutan becak mudah diperoleh, serta angkutan becak mengantarkan penumpang ke tujuan secata tepat waktu. Hasil analisis Quality function Deployment (QFD), didapatkan 6 respon teknis yang dapat dilakukan untuk perbaikan atribut pelayanan tersebut dengan urutan prioritas arahan antara lain 1. Pembuatan kebijakan penyelenggaraan angkutan becak, 2. Penetapan zona/wilayah operasional becak, 3. Penyediaan jalur khusus becak, 4. Pengaturan becak melalui pendekatan 3E (Engineering, Education, Enforcement), 5. Pemberian teknologi argometer pada becak, 6. Pengadaan seragam pengemudi becak.