Eksplorasi Dan Inventarisasi Anggrek Epifit Di Watu Ondo Kawasan Taman Hutan Raya R. Soerjo Mojokerto
Main Author: | Nabilah, Noorfakhriyah Ahsanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173699/ |
Daftar Isi:
- Anggrek ialah tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi dan keanekaragaman yang luas. Di Indonesia tumbuhan anggrek tersebar dari Pulau Sumatra hingga Papua. Pulau Sumatra memiliki sekitar 990 spesies, Jawa 975 spesies, Kalimantan 3.000 spesies, Maluku 125 spesies, dan Papua 1.000 spesies (Subiyantoro, 2007). Namun kekayaan plasma nutfah anggrek di Indonesia semakin hari semakin terancam karena adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap anggrek alam yang tumbuh secara epifit. Upaya penyelamatan plasma nutfah anggrek epifit dapat dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan inventarisasi. Eksplorasi dilakukan dengan mencari, mengumpulkan, dan mengidentifikasi jenis plasma nutfah anggrek epifit, sedangkan inventarisasi dilakukan dengan mendata keanekaragaman anggrek epifit. Salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki keanekaragaman anggrek epifit yang luas yaitu di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Mojokerto. Penelitian eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spesies anggrek epifit dan pohon inangnya serta untuk mengetahui persebaran dan keanekaragaman anggrek epifit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2019. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah peta, kamera DSLR, teropong binokuler, alat tulis, roll meter, tali rafia, GPS, higrotermometer, kompas, altimeter, lux meter, serta buku panduan “Orchid of Java” oleh Comber (1990). Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah anggrek epifit dan pohon inang yang terdapat di lokasi pengamatan. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode line transect dengan mengikuti jalur utama yang sudah ada. Dari jalur utama dibagi menjadi 5 jalur dan tiap jalur dibuat plot ukuran ±20 x 20 m sejumlah 6 plot dengan jarak antar plot ±100 m sehingga jumlah plot keseluruhan yaitu 30 plot. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui penyebarannya di lokasi penelitian dengan menghitung kerapatan (Di), kerapatan relatif (RDi), frekuensi (Fi), frekuensi relatif (RFi), dan indeks nilai penting (INP) serta nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’). Penelitian yang telah dilakukan berhasil mengidentifikasi 36 spesies dan 15 genus dengan jumlah populasi sebanyak 2.604 populasi. Pohon inang yang banyak ditempeli spesies anggrek epifit yaitu Kukrup (Engelhardia spicata) dan Pasang (Quercus sundaica). Dari perhitungan analisa vegetasi diperoleh nilai INP tertinggi pada Appendicula elegans Rchb. f sebesar 17,22 %, dengan nilai kerapatan relatif (RDi) = 11,08 %, dan frekuensi relatif (RFi) = 6,14 %. Anggrek dengan nilai INP terendah 0,33% ialah Bulbophyllum sp. 1, Oberonia similis (Bl.) Lindl, dan Pholidota sp. 1, dengan nilai kerapatan relatif (RDi) = 0,038%, dan frekuensi relatif (RFi) = 0,292%. Dari hasil perhitungan nilai Indeks Keanekaragaman ShannonWienner seluruh jalur diperoleh nilai 2,90 yang tergolong kategori sedang