Eksplorasi Dan Inventarisasi Anggrek Terestrial Di Jogging Track Cangar, Kawasan Tahura R.Soerjo Batu
Main Author: | Wahyuni, Nur Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173697/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, salah satu flora yang memiliki keanekaragaman tinggi ialah tumbuhan anggrek. Terdapat sekitar 20.000 jenis anggrek di dunia dan sekitar ± 5000 anggrek berada di Indonesia. Di pulau Jawa terdapat sekitar ±731 spesies anggrek. Tumbuhan Anggrek tidak berpotensi sebagai tanaman pokok dalam kebutuhan manusia, namun keberadaan anggrek terancam. Menurut (Puspytaningtyas, 2005) terancamnya anggrek terestrial disebabkan adanya kebakaran hutan, konversi hutan, penebangan pohon hutan secara sengaja, perdagangan dan pengambilan tumbuhan anggrek secara liar. Untuk menyelamatkan anggrek perlu dilakukan eksplorasi dan inventarisasi, dimana kegiatan yang meliputi survei, mencari, mengumpulkan dan meneliti jenis plasma nutfah disuatu wilayah untuk mengetahui dan menghindari dari kepunahan, sedangkan inventarisasi bertujuan untuk mendata keanekaragaman anggrek terestrial. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan penyebaran anggrek terestrial di Jogging Track Cangar Kawasan Tahura R.Soerjo Batu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2019 di Jogging Track Cangar kawasan Tahura R. Soerjo Kota Batu, Jawa Timur. Adapun alat yang digunakan saat penelitian meliputi kamera, roll meter, tali rafia, alat tulis, GPS, kompas, altimeter, higrometer, thermometer, lux meter dan buku identifikasi anggrek yaitu “Orchid Of Java. Bahan yang digunakan adalah anggrek tanah (anggrek terestrial) yang ditemukan dilokasi penelitian. Metode yang digunakan ialah eksploratif deskriptif purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan membuat plot pengamatan yang berukuran 20 m x 20 m sebanyak 30 plot dengan jarak antar plot 60 m yang tersebar pada zona pengamatan. Data yang diperoleh ditabulasi, diidentifikasi, dan dianalisis untuk mengetahui penyebarannya dengan menghitung kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, Indeks Nilai Penting, dan indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener. Penelitian yang telah dilakukan didapatkan 13 spesies dalam 6 genus anggrek terestrial dengan jumlah individu sebanyak 3.363 tumbuhan. Spesies Nervilia punctata (Blume) Makino 1902 memiliki jumlah individu terbanyak sebesar 3.099 tumbuhan, sedangkan spesies yang memiliki jumlah individu terendah pada spesies Cyrtosia Javanica (BI.) Benth. & Hook. 1883 yaitu hanya 2 tumbuhan. Spesies Nervilia punctata (Blume) Makino 1902 berdasarkan analisis vegetasi memiliki nilai tertinggi pada perhitungan kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif dan indeks nilai penting. Cyrtosia Javanica (BI.) Benth. & Hook. 1883 memiliki nilai terendah pada kerapatan dan kerapatan relatif, sedangkan yang memiliki nilai frekuensi, frekuensi relatif dan INP rendah pada spesies Corybas Umbrosus J.Dransf. & J.B.Comber 1986, Cyrtosia Javanica (BI.) Benth. & Hook. 1883, Collabium acuticalcar W.Burgh & de Vogel 1997, Goodyera Colorata (BI.) BI., Coll. Orch. Arch 1858, Goodyera cyclopensisii Ormerod 2017, Goodyera Reticulata (BI.) bI., Coll. Orch. Arch. 1858, dan Goodyera sp. Berdasarkan perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner didapatkan nilai sebesar 0.40 yang termasuk dalam kategori rendah (1≤H’≤3) (Fachrul, 2012).