Kompatibilitas Jamur Entomo-akaripatogen Lecanicillium lecanii dengan Ekstrak Biji Jarak Pagar terhadap Tungau Panonychus citri
Main Author: | Sianturi, Yosua Pangihutan Pardamean Alextio |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173696/ |
Daftar Isi:
- Tungau merah jeruk (TMJ) Panonychus citri (McGregor) (Acari: Tetranychidae) merupakan hama utama pada tanaman jeruk serta pada berbagai jenis tanaman lainnya. Tanaman apel merupakan salah satu inang alternatif yang cocok untuk TMJ. Kemunculan TMJ pada tanaman apel menunjukan bahwa apel adalah inang baru di Indonesia serta dapat mengurangi hasil produksi. Pengembangan pengendalian dengan memanfaatkan pestsida hayati Lecanicillium lecanii (Zimm.) Zare & Gams (Hypocreales: Clavicipitaceae) dan pestsida nabati ekstrak biji jarak pagar (EBJP) Jatropha curcas Linnaeus (Euphorbiaceae) merupakan alternatif lain untuk meningkatkan patogenisitas keduanya terhadap TMJ. Penelitian kompatibilitas L. lecanii dengan EBJP pada berbagai kerapatan dan konsentrasi masih terbatas. Sinergisme antara jamur entomo-akaripatogen L. lecanii dan EBJP diharapkan mampu terjadi sehingga dapat meningkatkan mortalitas imago, mengurangi produksi telur dan produksi larva P. citri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga bulan September 2018 di Laboratorium Hama Tumbuhan (HT) 4, Laboratorium Pengendalian Hayati (PH) 2, dan Laboratorium Toksikologi Pestisida (TP) Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB). Pengamatan uji kompatibilitas L. lecanii dan EBJP meliputi diameter koloni pada 7 hari setelah aplikasi (HSA), sporulasi konidia pada 8 hari setelah aplikasi (HSA), dan viabilitas konidia L. lecanii pada 24 jam setelah inkubasi (JSI) yang masing-masing dilakukan dengan 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 36 satuan percobaan. Apabila hasil analisis menunjukkan respon dari kombinasi jamur L. lecanii dengan EBJP berbeda nyata terhadap diameter koloni, sporulasi konidia, dan viabilitas konidia L. lecanii, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 5%. Uji regresi sederhana juga dilakukan untuk mengetahui hubungan antara aplikasi EBJP terhadap pertumbuhan diameter koloni, sporulasi konidia dan viabilitas konidia L. lecanii. Pengamatan uji patogenisitas terdiri dari mortalitas imago P. citri, jumlah telur yang dihasilkan, jumlah larva yang dihasilkan, gejala infeksi yang ditimbulkan oleh kombinasi L. lecanii dengan EBJP terhadap morfologi imago P. citri dan nilai median lethal time (LT50) pada imago P. citri. Pengamatan seluruh variabel dalam uji patogenisitas dilakukan setiap 24 jam selama 6 hari setelah aplikasi kombinasi L. lecanii dan EBJP terhadap imago P. citri. Uji patogenisitas dilakukan di dalam arena yang terdapat 10 imago P. citri dan dilakukan dengan 9 perlakuan ditambah kontrol yang diulang sebanyak 4 kali dengan 1 arena. Data mortalitas imago P. citri, jumlah telur yang dihasilkan, jumlah larva yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf kesalahan 5%. Apabila hasil analisis menunjukkan respon dari kombinasi jamur L. lecanii dengan EBJP berbeda nyata terhadap mortalitas imago tungau P. citri, jumlah telur yang dihasilkan, dan jumlah larva yang dihasilkan, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 5%. Pengamatan LT50 dilakukan untuk ii mengetahui kisaran waktu yang dibutuhkan dalam setiap perlakuan kombinasi L. lecanii dan EBJP untuk mematikan 50% imago tungau P. citri. Nilai LT50 dianalisis menggunakan Analisis Probit dengan aplikasi Hsin Chi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur entomo-akaripatogen L. lecanii kerapatan 1x104, 1x106 dan 1x108 konidia/ml akuades yang dikombinasikan dengan EBJP konsentrasi 2,5; 5,0; dan 7,5% mampu meningkatkan diameter koloni, sporulasi konidia, dan viabilitas konidia L. lecanii serta menunjukkan hasil yang kompatibel. Pada uji regresi sederhana menunjukkan bahwa pencampuran L. lecanii dan EBJP menghasilkan hubungan linear terhadap diameter koloni L. lecanii kerapatan 1x104, 1x106 dan 1x108 konidia/ml akuades, sporulasi konidia L. lecanii kerapatan 1x104, 1x106 dan 1x108 konidia/ml akuades, dan viabilitas konidia L. lecanii kerapatan 1x108 konidia/ml akuades serta tidak linear terhadap viabilitas konidia L. lecanii kerapatan 1x106 dan 1x108 konidia/ml akuades. Hasil pengkombinasian L. lecanii kerapatan 1x108 konidia/ml akuades dengan EBJP konsentrasi 7,5% merupakan aplikasi kombinasi yang lebih baik dalam mengendalikan tungau P. citri pada uji patogenisitas, sehingga mortalitas imago menjadi lebih tinggi, jumlah telur yang dihasilkan lebih rendah dan jumlah larva yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai LT50 imago tungau P. citri yang paling rendah adalah pada aplikasi kombinasi L. lecanii kerapatan 1x108 konidia/ml akuades dan EBJP 7,5%, sehingga perlakuan kombinasi ini merupakan aplikasi yang paling efektif untuk mematikan imago tungau P. citri.