Pengaruh Formulasi Nutrisi Dan Konsentrasi Asam Giberelin pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ciplukan (Physalis peruviana L.) Melalui Sistem Hidroponik Irigasi Tetes

Main Author: Swasono, Muhammad Shobar Ibrahim
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173682/
Daftar Isi:
  • Ciplukan (Physalis peruviana L.) ialah salah satu komoditas yang kebanyakan masih tumbuh liar serta baru mulai dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini biasa dimanfaatkan daun dan buahnya yang mengandung provitamin A, vitamin kompleks, vitamin C, mineral (kalsium fosfor), serta bioaktif (Barirega, 2014). Melihat semakin tingginya permintaan dan kesadaran akan manfaatnya serta fakta di Indonesia tanaman ciplukan masih jarang dibudidayakan secara massal, tanaman ini memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan lebih lanjut. Penunjang keberhasilan dari sistem budidaya secara hidroponik salah satunya ialah larutan nutrisi yang tepat. Berdasarkan penelitian hidroponik yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa macam formulasi larutan nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Formulasi nutrisi yang tepat dan sesuai kebutuhan tanaman akan meningkatkan efisiensi serapan nutrisi oleh tanaman. Selain formulasi larutan nutrisi, penggunaan bahan tambahan seperti Asam Giberelin juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan, hasil, dan kualitas tanaman. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Agrotechnopark Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, terletak pada ketinggian 321 m dpl dengan rerata suhu tahunan sebesar 23,9°C, curah hujan tahunan 133,75 mm, dan kelembaban nisbi 81,67%. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Agustus 2018 sampai Febuari 2019. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama (petak utama) yakni formulasi nutrisi, terdiri dari 3 taraf diantaranya: Larutan Nutrisi Jensen ≈ 1,2 dS m-1 (F1), Larutan Nutrisi Hoagland No. 2 ≈ 1,8 dS m-1 (F2), dan Larutan Nutrisi Barry ≈ 2,4 dS m-1 (F3). Faktor kedua (anak petak) yakni konsentrasi Asam Giberelin, terdiri dari 4 taraf diantaranya: 0 ppm (G0), 10 ppm (G1), 20 ppm (G2), dan 30 ppm (G3), dari rancangan tersebut didapatkan 12 kombinasi perlakuan yang diantaranya, F1G0 : Jensen + 0 ppm Asam Giberelin, F1G1 : Larutan Nutrisi Jensen + 10 ppm Asam Giberelin, F1G2 : Larutan Nutrisi Jensen + 20 ppm Asam Giberelin, F1G3 : Larutan Nutrisi Jensen + 30 ppm Asam Giberelin, F2G0 : Larutan Nutrisi Hoagland No. 2 + 0 ppm Asam Giberelin, F2G1 : Larutan Nutrisi Hoagland No. 2 + 10 ppm Asam Giberelin, F2G2 : Larutan Nutrisi Hoagland No. 2 + 20 ppm Asam Giberelin, F2G3 : Larutan Nutrisi Hoagland No. 2 + 30 ppm Asam Giberelin, F3G0 : Larutan Nutrisi Barry + 0 ppm Asam Giberelin, F3G1 : Larutan Nutrisi Barry + 10 ppm Asam Giberelin. F3G2 : Larutan Nutrisi Barry + 20 ppm Asam Giberelin, F3G3 : Larutan Nutrisi Barry + 30 ppm Asam Giberelin. Pengamatan terdiri dari pengamatan pertumbuhan, hasil, kualitas tanaman dan serapan unsur hara N, P, dan K. Data hasil pengamatan diolah dan dianalisis dengan bantuan software Microsoft Excel 2016, Jika hasil analisis ragam gabungan menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. i ii ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis larutan nutrisi (Jensen, Hoagland no. 2 dan Barry) dan pemberian asam giberelin pada berbagai taraf memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan. Pemberian asam giberelin dengan konsentrasi 20 dan 30 ppm mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman ciplukan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. Penambahan asam giberelin dapat meningkatkan kadar gula buah ciplukan. Penggunaan jenis larutan nutrisi Hoagland no. 2 mampu meningkatkan hasil tanaman ciplukan pada variabel jumlah bunga, jumlah buah, fruit set dan bobot buah per tanaman.