Pengaruh Variasi Temperatur Reaktor Terhadap Hasil Produk Pirolisis Eceng Gondok Secara Ex-situ Dengan Katalis Bentonit dan Penambahan Uap Air

Main Author: Firmansyah, Anggi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173681/
Daftar Isi:
  • Eceng gondok merupakan biomassa yang berpotensi dirubah menjadi produk berupa biofuel, dikarenakan senyawa penyusunnya berupa lignoselulosa. Pada penelitian ini bertujuan untuk mereduksi gulma perairan untuk menghasilkan produk biofuel dengan proses pirolisis secara ex-situ dengan katalis bentonit dan penambahan uap air. Penggunaan katalis bertujuan untuk mengoptimalkan produk hasil dari biofuel, selain itu penambahan uap air juga digunakan untuk menghasilkan senyawa alkohol pada produk cair. Pirolisis adalah proses dekomposisi dari biomassa menjadi produk yang lebih bernilai dengan kondisi tanpa oksigen. Selama pirolisis molekul-molekul hidrokarbon berukuran besar yang rumit dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan sederhana dalam bentuk gas, cair dan char. Ex-situ pirolisis merupakan proses mengoptimalkan produk hasil dengan cara menggunakan dua unit reaktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan produk hasil priolisis secara ex-situ yang dapat diketahui dari pengujian komposisi biofuel dan mengetahui sifat fisik serta produk hasil pirolisis dengan variasi temperatur. Dalam penelitian ini menggunakan variasi temperatur 450oC, 650oC, dan 650oC. Proses pirolisis ini dilakukan selama satu jam dengan bahan baku eceng gondok sebanyak 300 gram, katalis bentonit 300 gram dan penambahan uap air 100 gram. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi temperatur pada pirolisis eceng gondok secara ex-situ dengan katalis bentonit dan penambahan uap air, maka persen massa char yang terbentuk akan semakin menurun, tar yang dihasilkan akan semakin menurun, dan gas yang dihasilkan semakin meningkat. Hasil pirolisis menunjukan semakin tinggi temperatur akan menghasilkan senyawa hidrokarbon yang semakin meningkat. Ditemukannya senyawa alkohol pada produk cair pada temperatur 550 oC dengan konsentrasi tertinggi.