Pengaruh Kombinasi Pupuk Vermikompos dan Urea Terahadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

Main Author: Hasibuan, Akhmad Rosidi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173678/
Daftar Isi:
  • Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Produktivitas pakcoy secara nasional pada tahun 2004 - 2015 masih berkisar 9,91-10,23 ton/Ha. Produksi tanaman pakcoy menurun sekitar 5,23 % yaitu dari 635,728 ton/tahun pada tahun 2013 menjadi 602,468 ton/tahun pada tahun 2014 dengan penurunan produktivitas sebesar 1,89%. Pada tahun 2014 produksi pakcoy lebih tinggi dibandingkan tahun 2015, yaitu sebanyak 9,91 ton/Ha dengan total produksi 402.468 ton (BPS, 2016). Berdasarkan data tersebut diketahui terjadi penurunan produktivitas pakcoy. Salah satu faktor yang menyebabkan ialah kesuburan lahan yang menurun akibat dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pakcoy di Indonesia ialah dengan melakukan perbaikan lahan budidaya dengan cara penambahan bahan organik pada tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi yang tepat antara pupuk vermikompos dan urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi pupuk vermikompos 50% ( 5 ton ha-1) dan urea 50% ( 75 kg ha-1) dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dadaprejo, Dusun Areng-areng, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian dimulai pada bulan April 2017 sampai bulan Mei 2017. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Berikut perlakuan yang digunakan: P0= 0% Pupuk Vermikompos + 100% Urea (tanpa vermikompos + 150 kg ha-1 urea), P1= 15% Pupuk Vermikompos + 85% Urea (1,5 ton ha-1 vermikompos + 127,5 kg ha-1 urea), P2= 30% Pupuk Vermikompos + 70% Urea (3 ton ha-1 vermikompos + 105 kg ha-1 urea), P3= 45% Pupuk Vermikompos + 55% Urea (4,5 ton ha-1 vermikompos + 82,5 kg ha-1 urea), P4= 50% Pupuk Vermikompos + 50% Urea (5 ton ha-1 vermikompos + 75 kg ha-1 urea), P5= 55% Pupuk Vermikompos + 45% Urea (5,5 ton ha-1 vermikompos + 67,5 kg ha-1 urea), P6= 70% Pupuk Vermikompos + 30% Urea (7 ton ha-1 vermikompos + 45 kg ha-1 urea), P7= 85% Pupuk Vermikompos + 15% Urea (8,5 ton ha-1 vermikompos + 22,5 kg ha-1 urea), P8= 100% Pupuk Vermikompos + 0% Urea (10 ton ha-1 vermikompos + tanpa urea). Bibit Pakcoy ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm di lahan seluas 130,56 m2. Pengamatan Pakcoy dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 HST serta pengamatan pada saat panen. Variabel pengataman yang pertama adalah pertumbuhan tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun, dan diameter bonggol. Selanjutnya pada komponen hasil ada bobot segar tanaman, bobot segar konsumsi tanaman, hasil (ton ha-1). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (uji F) taraf 5 %. Apabila hasil berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi vermikompos 7 ton ha-1 dengan urea 45 kg ha-1 menghasilkan bobot konsumsi paling tinggi yaitu sebesar 34,41 ton ha-1 atau lebih tinggi 69,7% dari perlakuan yang hanya menggunakanii pupuk urea saja. Sedangkan perlakuan yang menggunakan kombinasi vermikompos 8,5 ton ha-1 dengan urea 22,5 kg ha-1 menghasilkan bobot pakcoy paling rendah jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya.