Kredit Usaha Rakyat dan Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Tebu (Kasus di DesaWilayut, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo)

Main Author: Rahmadani, Selma Aulia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173674/
Daftar Isi:
  • Konsumsi gula akan terus meningkat, namun tidak diimbangi dengan produksi gula. Seiring berjalannya waktu kenaikan pertumbuhan penduduk di Indonesia menjadi salah satu penyebab menaiknya kebutuhan gula setiap tahunnya. Berdasarkan fenomena empiris Indonesia memproduksi tebu sebesar 2.682.961 ton pada tahun 2016 dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020 yaitu sebesar 2.803.800 ton (Kementrian Pertanian, 2016). Jawa timur merupakan salah satu sentra produksi tebu dimana produksi tebu tersebar hampir diseluruh Provinsi Jawa Timur. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan, produksi serta produktivitas tebu di Jawa Timur. Pada tahun 2016 luas lahan tanaman tebu 200.702 ha dan produksi sebesar 1.283.810 ton per tahun, atau 49,14% kontribusi terhadap produksi tebu nasional pada tahun 2012 – 2016 (Sekertariat Jenderal dan Kementrian Pertanian, 2016). Fenomena tersebut menunjukkan bahwa tingkat produksi tebu Indonesia masih belum memenuhi produksi gula di Indonesia. Dari fenomena diatas, pemerintah berupaya untuk mengembangkan sektor pertanian dengan melakukan usaha intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi, dan diversifikasi pertanian, serta meningkatkan anggaran pertanian termasuk subsidi pertanian. Berdasarkan fenomena teoritis, keterbatasan modal merupakan permasalahan yang paling umum terjadi terutama bagi usahatani. ProgramKredit Usaha Rakyat merupakan kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan oleh bank pelaksana kepada petani secara langsung melalui kelompok tani atau koperasi. Penelitian mengenai kredit pada usahatani tebu sudah pernah dilakukan. Namun, penelitian tersebut tidak menganalisis mengenai Kredit Usaha Rakyat dan upaya peningkatan pendapatan usahatani tebu. Penelitian tentang Kredit Usaha Rakyat juga sudah pernah dilakukan. Namun, penelitian tersebut belum ada yang berfokus pada komoditas tebu. Oleh karena itu, atas dasar uraian di atas penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui “Sejauh mana petani menggunakan Kredit Usaha Rakyat berpengaruh terhadap pendapatan usahatani tebu”. Secara rinci masalah tersebut dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana penggunaan Kredit Usaha Rakyat untuk usahatani tebu di daerah penelitian?,(2) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani tebu yang menggunakan Kredit Usaha Rakyat dan usahatani tebu yang tidak menggunakan Kredit Usaha Rakyat?, (3) Bagaimana pengaruh penggunaan Kredit Usaha Rakyat terhadap tingkat pendapatan usahatani tebu?. Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh penggunaan Kredit Usaha Rakyat terhadap pendapatan usahatani tebu di daerah penelitian. Untuk menjawab masalah tersebut, alat analisis utama yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menambahkan variabel dummy penggunaan Kredit Usaha Rakyat.Variabel dummy tersebut dibagi menjadi 2 yaitu petani yang menggunakan Kredit Usaha Rakyat dan petani yang tidak menggunakan Kredit Usaha Rakyat. Model regresi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani tebu sebagai berikut: Y = α0 +β1X1+ β2X2 + β3X3+ β4X4 +β5X5+ + β6D + e Keterangan : Y = Pendapatan usahatani (Rp/Ha) α0 = Intersep βi = (i,...,5) X1 = Luas usahatani (Ha) X2 = Biaya pupuk (Rp) X3 = Biaya tenaga kerja (Rp) X4 = Biaya herbisida (Rp) X5 = Biaya pengangkutan (Rp) DKUR = Dummy penggunaan Kredit Usaha Rakyat D1 = Petani yang menggunakan Kredit Usaha Rakyat D 0 = Petani yang tidak menggunakan Kredit Usaha Rakyat Data yang akan diregresi tersebut akan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, yang terdiri dari uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang kuat antara variabel independen yang satu dengan variabel independen lainnya. Sedangkan uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya distribusi probabilitas gangguan (varians error) yang tidak konstan pada suatu data. Kemudian dilakukan uji modelpada model regresi tersebut, yang terdiri dari uji koefisien determinasi (R2) dan uji keragaman (uji-F). Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan besar persentase variabel independen (X) di dalam model dapat menjelaskan perubahan variabel dependen (Y). Sedangkan uji keragaman (uji-F) menunjukkan apakah semua variabel independen (X) secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dependen (Y) sehingga model persamaan regresi yang digunakan telah baik. Kemudian dilakukan uji koefisien regresi (uji-t) pada variabel dependen dan variabel independen yang ada di dalam model regresi tersebut. Uji koefisien regresi (uji-t) merupakan uji statistik yang menunjukkan apakah masing-masing variabel independen (X) mampu mempengaruhi variabel dependen (Y), baik secara positif (berpengaruh terhadap peningkatan) atau secara negatif (berpengaruh terhadap penurunan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan Kredit Usaha Rakyat berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan usahatani tebu. Ditunjukkan dengan nilai t hitung > t tabel di daerah penelitian. Hal tersebut dikarenakan rata-rata petani tebu di daerah penelitian dihadapkan dengan keterbatasan modal sehingga dengan adanya penambahan modal petani dapat meningkatkan produksi dengan menambah jumlah input sehingga pendapatan petani tebu meningkat .