Preferensi Dan Biologi Tungau Acarus Siro Pada Berbagai Jenis Keju
Main Author: | Husna, Nurul Lailatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173654/ |
Daftar Isi:
- Keju merupakan bahan tambahan pangan yang berasal dari susu yang telah diproses dengan teknik penggumpalan (koagulasi). Keju termasuk dalam salah satu bahan makanan yang dikategorikan mudah mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut salah satunya diakibatkan oleh tungau Acarus siro L. (Acari: Acaridae). Pengaruh berbagai jenis keju terhadap kesesuaian hidup hama gudang khususnya tungau A. siro belum banyak diketahui, sehingga penelitian mengenai preferensi dan biologi tungau A. siro pada berbagai jenis keju perlu dikaji. Penelitian ini dilakukan pada tiga jenis keju yaitu parmesan, cheddar, dan edam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2019 di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Pengamatan preferensi tungau A. siro meliputi jumlah imago yang hadir dan jumlah telur yang diletakkan pada setiap jenis keju. Pengamatan dilakukan dengan cara menempatkan 20 pasang imago tungau A. siro pada bagian tengah arena percobaan, pada hari ke tiga setelah infestasi dilakukan pengamatan terhadap jumlah imago dan telur pada masing-masing jenis keju. Pengamatan biologi tungau A. siro meliputi perkembangan pradewasa, siklus hidup, lama hidup betina dan jantan serta keperidian. Pengamatan perkembangan pradewasa tungau A. siro dilakukan dengan cara menempatkan sepasang imago tungau pada arena percobaan. Imago dibiarkan selama 24 jam atau hingga bertelur. Pada arena percobaan hanya disisakan satu butir telur. Telur diamati hingga menetas. Pengamatan dilakukan setiap enam jam untuk mengetahui banyaknya ganti kulit serta lama perkembangan setiap stadia. Lama hidup imago jantan dan betina diamati dari hari pertama munculnya imago hingga imago mati. Keperidian diperoleh dengan cara menjumlahkan telur yang dihasilkan imago betina selama hidupnya. Penelitian nisbah kelamin dilakukan dengan cara menempatkan sepasang imago tungau A. siro dan dibiarkan selama tiga hari hingga bertelur. Telur-telur yang diletakkan dibiarkan hingga menetas dan menjadi imago. Kemudian dihitung jumlah imago jantan dan betina yang muncul untuk menentukan nisbah kelaminnya. Penelitian reproduksi dilakukan dengan cara menempatkan tungau A. siro pada fase istirahat terakhir. Pada penelitian ini hanya dibutuhkan imago betina. Satu imago betina yang belum kopulasi ditempatkan pada arena percobaan dan dibiarkan selama lima hari kemudian dilihat keberadaan telurnya. Data preferensi dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf kesalahan 5%. Data biologi tungau A. siro dianalisis menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah imago jantan dan betina lebih tinggi pada keju parmesan dan cheddar dibandingkan keju edam. Selain itu jumlah telur tungau A. siro juga lebih tinggi pada keju parmesan dan cheddar keju edam. Perkembangan tungau A. siro lebih baik pada keju parmesan dibandingkan keju cheddar, hal tersebut terlihat dari perkembangan pradewasa yang singkat, lama hidup jantan dan betina yang lama serta keperidian yang tinggi. Keju parmesan merupakan pakan yang paling disukai dan sesuai untuk perkembangan tungau A. siro.