Aspek Pendorong Terjadinya Perubahaan Penggunaan Fungsi Kawasan Hutan Mangrove Menjadi Kebun Raya Mangrove di Pesisir Pantai Timur Kota Surabaya Jawa Timur
Main Author: | Junitasari, Rizka Safira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173645/ |
Daftar Isi:
- Hutan mangrove memiliki beberapa fungsi hutan, baik secara ekologis maupun ekonomis. Adanya fungsi tersebut, terus mendorong berbagai pihak untuk menjaga kelestarian dan mencegah terjadinya kepunahan. Bentuk pengimplementasian fungsi agar terlaksana secara optimal, berupa ide pengembangan hutan mangrove menjadi kebun raya mangrove yang dilakukan berbagai pihak. Ide pengembangan hutan mangrove dengan pembangunan kebun raya mangrove, menimbulkan perubahan penggunaan kawasan secara langsung terhadap hutan mangrove menjadi kebun raya mangrove yang memiliki beberapa aturan atau regulasi yang berlaku. Regulasi (aturan) memiliki peran sebagai landasan bahwa terjadinya perubahan kewenangan dalam tanggungjawab pengelolaannya. Selain itu, pengelolaan yang dilakukan akan mengalami perbedaan yang sangat jelas karena penggunaan kawasan yang berawal dari hutan mangrove berubah menjadi kebun raya mangrove. Sehingga bentuk pengelolaan juga akan sangat berbeda. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai perubahan penggunaan kawasan hutan Mangrove di pesisir timur pantai kota Surabaya menjadi Kebun Raya Mangrove bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor pendorong terjadinya perubahan penggunaan kawasan dan aktor-aktor yang terlibat secara langsung dalam proses perubahan penggunaan kawasan hutan mangrove menjadi kebun raya mangrove di Pesisir Pantai Timur Surabaya. Selain itu bagaimana bentuk aturan yang berlaku saat ini pada perubahan penggunaan kawasan Hutan Mangrove menjadi Kebun Raya Mangrove di Pesisir Pantai Timur Surabaya serta bagaimana perencanaan pengelolaan hutan mangrove setelah menjadi Kebun Raya Mangrove di Pesisir Pantai Timur Surabaya. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian Pendekatan Kualitatif. Penelitian ini dilakukan salah salah satu wilayah tersebut memiliki pusat informasi terkait hutan Mangrove yang bernama Mangrove Information Center (MIC) di kelurahan Wonorejo yang dapat mewakili kondisi hutan Mangrove yang ada di Pesisir Pantai Timur kota Surabaya. Selain itu, penentuan lokasi penelitian juga berkaitan dengan pihak yang mengelola dan bertanggungjawab terhadap pembangunan kebun raya Mangrove yang berada dibawah wewenang Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret 2019 hingga Mei 2019. Peneliti menggunakan analisis interaktif yang merupakan analisis data ketika peneliti berada di lapangan ataupun sesudah kembali dari lapangan data dapat analisis. Terdapat 4 komponen analisis menurut Miles dkk (2014), yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa faktor yang mendorong terjadinya perubahan penggunaan kawasan Hutan Mangrove menjadi kebun raya mangrove di Pamurbaya adalah adanya gagasan yang muncul dari Walikota Surabaya untuk mengoptimalkan fungsi Mangrove serta bentuk konservasi keanekaragaman flora fauna yang sudah mulai berkurang di wilayah Pesisir Pantai Timur. Aktor yang berperan dalam proses perubahan menjadi Kebun Raya Mangrove yaitu Pemerintah Kota, Lembaga Ilmu Pengetauan Indonesia (LIPI) dan Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI). Bentuk regulasi yang berlaku saat ini pada perubahan penggunaan kawasan Hutan Mangrove menjadi Kebun Raya Mangrove Surabaya di Pesisir Pantai Timur Surabaya yaitu adanya Surat Keputusan Walikota mengenai lokasi penetapan dan regulasi dalam pembebasan lahan di wilayah yang digunakan sebagai kebun raya mangrove di pesisir Pamurbaya mengingat bahwa tidak semua wilayah di Pamurbaya digunakan karena disesuaikan oleh kebutuhan setiap kawasan mangrove. Dampak yang muncul pada saat kondisi sebelum di bangun kebun raya mangrove terbagi atas berbagai aspek mulai lingkungan, flora fauna dan sosial ekonomi serta perencanaan pengelolaan hutan mangrove setelah menjadi kebun raya mangrove di Pesisir Pantai Timur Surabaya output yang diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi-fungsi mangrove sehingga menghasilkan pengelolaan secara berkelanjutan.