Evaluasi dan Pengembangan Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Pisang Candi (Musa grup AAB) pada Landform Karst di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang
Main Author: | Insani, Athirah Aulia Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173630/ |
Daftar Isi:
- Pisang merupakan komoditas hortikultura yang keberadaanya penting di Indonesia. Permintaan pisang nasional berkisar antara 1,5-2,13 juta ton di tahun 2011-2015. Dalam rentang waktu tersebut, Jawa Timur merupakan penghasil pisang terbesar di Indonesia, dengan Kabupaten Malang sebagai penyuplai pisang terbesar, menyumbang 42,35% dari total produksi pisang di Jawa Timur. Salah satu sentra budidaya pisang di Kabupaten Malang berada di lahan marjinal di wilayah karst Kecamatan Gedangan. Jenis pisang yang paling umum dibudidayakan di daerah ini, yaitu pisang candi (Musa grup AAB). Meski begitu, informasi mengenai kesesuaian lahan di lokasi ini belum memadai. Sejauh ini, evaluasi kesesuaian lahan untuk pisang dilakukan di lahan vulkanik, aluvial, tektonik, dan fluviomarin. Dengan demikian, perlu adanya upaya untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman pisang di lokasi tersebut, mempelajari karakteristik lahan yang berpengaruh pada kesesuaian lahan pisang, serta menyusun kriteria kesesuaian lahan untuk pisang di landform karst. Penyusunan kriteria kesesuaian lahan dilakukan agar kriteria yang ada menjadi lebih representatif terhadap kondisi produktivitas riil di lapangan. Penelitian ini dilakukan di lahan budidaya pisang di Desa Tumpakrejo, Sindurejo, Gajahrejo, dan Sidodadi, Kecamatan Gedangan yang termasuk wilayah karst pada Formasi Wonosari (Tmwl). Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan pendekatan fisiografis, pada 15 Satuan Peta Lahan (SPL). Parameter kuantitatif pada penelitian ini terdiri atas sifat fisik tanah: tekstur, BI tanah, BJ tanah, KHJ, pF 2,5, dan pF 4,2, serta sifat kimia tanah: pH, KTK, C-Organik, Kejenuhan Basa, N-Total, P2O5, K-dapat ditukar, Ca, Mg, Na, alkalinitas, dan salinitas, berikut pula produktivitas pisang candi di lapangan. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi dan regresi berganda dengan metode stepwise untuk menentukan karakteristik lahan yang paling signifikan memengaruhi produktivitas pisang candi. Modifikasi kelas kesesuaian dan modifikasi kriteria dilakukan dengan boundary line analysis (analisis garis batas), dengan batas kelas S1 (sangat sesuai) 80-100%, S2 (cukup sesuai) 60-80%, S3 (sesuai marjinal) 40-60%, dan N (tidak sesuai) <40% dari produktivitas potensial pisang candi. Hasil evaluasi kesesuaian lahan menurut kriteria acuan (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007; Djaenudin et al., 2011, dan BBSDLP, 2012) termasuk ke dalam kelas S3 dan N, dengan faktor pembatas P-tersedia, N-total, K-dd, lereng, bahaya erosi, KB, pH, C-organik, dan kedalaman tanah. Berdasarkan hasil analisis stepwise, P-tersedia, kedalaman tanah, dan suhu merupakan karakteristik yang paling memengaruhi produktivitas pisang candi di lapangan. Kelas kesesuaian lahan menurut kriteria acuan berkisar antara kelas S3 dan N. Modifikasi kriteria ii berdasarkan boundary line analysis menghasilkan kategori kesesuaian S2, S3, dan N serta akurasi kriteria sebesar 83,87%. Modifikasi kriteria dilanjutkan dengan penyesuaian dengan mempertimbangkan karakter fisiologis pisang dan menghasilkan kelas kesesuaian S2, S3, dan N, serta persentase akurasi kriteria 83,87%. Tidak ada perbedaan kelas kesesuaian dan ditemukan adanya perbedaan faktor pembatas setelah modifikasi kriteria berdasarkan persentase produktivitas.