Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.)
Main Author: | Sitompul, Boy Bravo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173620/ |
Daftar Isi:
- Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi dan juga produksi. Kebutuhan konsumsi kentang tahun 2017 sebesar 2,22 kg per kapita per tahun dan kebutuhan untuk produksi bibit kentang mencapai 15 ton (Kementrian Pertanian, 2017). Selain kebutuhan pangan yang tinggi, kentang mengalami penurunan produksi pada beberapa tahun terakhir. Produktivitas kentang pada tahun tahun 2016 sebesar 1.213.041 ton dan pada 2017 sebesar 1.164.738 ton (Badan Pusat Statistik, 2017). Gulma merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi kentang. Pertumbuhan tanaman kentang dapat terhambat apabila terdapat gulma di sekitar tanaman kentang. Kehadiran gulma pada tanaman budidaya menyebabkan persaingan unsur hara maupun cahaya matahari. Dibutuhkan teknik pengendalian gulma yang tepat agar pertumbuhan tanaman kentang dapat berjalan dengan baik. Pengendalian gulma pada tanaman kentang dapat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan penyiangan dan aplikasi herbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengendalian gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Hipotesis dari penelitian ini adalah herbisida metribuzin dosis 300 g ha-1 7 hst dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2019 di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu knapsack sprayer, timbangan analitik, meteran, leaf area meter (LAM), kamera, alat tulis, kertas label, kuadran 50 cm x 50 cm. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu bibit kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Granola Kembang, pupuk kandang ayam, herbisida dengan bahan aktif metribuzin dan pupuk NPK. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 24 petak percobaan. Perlakuan terdiri dari H0: Bergulma (kontrol), H1: Bebas gulma (penyiangan setiap 7 hari), H2: Penyiangan 14 hst + 28 hst, H3: Herbisida metribuzin dosis 100 g ha-1 7 hst + penyiangan 21 hst, H4: Herbisida metribuzin dosis 200 g ha-1 7 hst + penyiangan 28 hst, H5: Herbisida metribuzin dosis 300 g ha-1 7 hst. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh perlakuan. Apabila berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa herbisida metribuzin dosis 300 g ha-1 7 hst dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kentang (tinggi tanaman, luas daun dan indeks luas daun) yang sama dengan perlakuan bebas gulma. Perlakuan herbisida metribuzin dosis 200 g ha-1 7 hst + penyiangan 28 hst dan herbisida metribuzin dosis 300 g ha-1 7 hst dapat meningkatan hasil bobot umbi per hektar yang sama dengan perlakuan bebas gulma, dengan kenaikan hasil masing-masing sebesar 7,77 ton (35,19%) dan 11,36 ton (51,44%) dibandingkan dengan perlakuan kontrol.