Pengaruh Penerapan PHT terhadap Pertumbuhan Populasi Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. (Hemiptera: Delphacidae) dan Musuh Alami pada Tanaman Padi di Lahan Sawah Tambak
Main Author: | Lestari, Jihan Anggun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173615/ |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang pengaruh penerapan PHT terhadap pertumbuhan populasi wereng batang coklat Nilaparvata lugens Stal. (Hemiptera: Delphacidae) dan musuh alami pada tanaman padi di lahan sawah tambak dilaksanakan di lahan padi yang berlokasi di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan mulai bulan Desember 2018 hingga April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan PHT dalam menekan populasi wereng batang coklat dan meningkatkan populasi musuh alami. Penelitian dilakukan pada 2 petak lahan sawah tambak. Satu petak dengan budidaya padi secara PHT dan satu petak dengan cara konvensional. Luas lahan masing-masing sebesar 1000 m2. Pada tiap petak dibagi menjadi 2 sub petak untuk ulangan pada pengamatan. Pada lahan PHT dilakukan penanaman tanaman refugia. Tanaman refugia yang digunakan yaitu Cosmos caudatus, Zinnia elegans, dan Helianthus annuus. Jarak tanam yang digunakan yaitu 60 cm. Penerapan cara budidaya yang dilakukan yaitu berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) petani desa Besur yang dimodifikasi dan berdasarkan hasil wawancara oleh petani. Pengamatan dilakukan yaitu menghitung populasi wereng batang coklat, populasi musuh alami, tinggi tanaman padi, jumlah anakan, hasil produksi padi, dan analisis usaha tani. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan PHT pada tanaman padi di lahan sawah tambak pengaruhnya tidak berbeda nyata terhadap populasi wereng batang coklat dan jumlah anakan per rumpun. tetapi pengaruhnya berbeda nyata terhadap musuh alami dan tinggi tanaman. Populasi wereng batang coklat pada lahan PHT tidak berbeda nyata dengan lahan konvensional. Perbedaan populasi wereng batang coklat yang tidak berbeda nyata disebabkan oleh aplikasi insektisida dan patogen serangga pada lahan konvensional dan PHT. Pengendalian pada lahan PHT menggunakan B. bassiana sedangkan lahan konvensional menggunakan pestisida. Populasi musuh alami pada lahan PHT berbeda nyata dengan lahan konvensional disebabkan pada lahan PHT ditanami tanaman refugia dan terdapat gulma pada pematang, sedangkan pada lahan konvensional pengendalian hama menggunakan pestisida. Tinggi tanaman pada lahan PHT berbeda nyata dengan lahan konvensional disebabkan penggunaan sistem tanam jajar legowo, jarak tanam, jumlah bibit per lubang tanam, dan pH tanah. Jumlah anakan per rumpun pada lahan PHT tidak berbeda nyata disebabkan faktor genetik dan dosis pupuk N dan P. Hasil produksi padi pada lahan PHT (7,2 ton/ha) lebih tinggi daripada lahan konvensional (6,2 ton/ha) disebabkan pada lahan PHT menggunakan pupuk organik dan pemupukan yang berimbang, sedangkan pada lahan konvensional terdapat serangan hama tikus dan penyakit blas. Analisis usaha tani secara PHT (1,02) lebih layak untuk dijalankan sedangkan secara konvensional (0,67) tidak layak untuk dijalankan.