Kelimpahan dan Keanekaragaman Bakteri Rizosfer pada Lahan Tanaman Wortel dengan Penggunaan Fungisida Berbahan Aktif Propineb dan Lahan Tana-man Wortel Organik

Main Author: Ketrina, Sitiani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173610/
Daftar Isi:
  • Produksi tanaman wortel nasional cenderung menurun dari tahun ke tahun. Upaya yang dilakukan oleh petani untuk meningkatkan produksi wortel salah satunya dengan cara pengendalian terhadap penyakit pada tanaman wortel secara kimiawi (pengaplikasian fungisida propineb). Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas dari biologi tanah. Salah satu indikator sifat biologi tanah yaitu biodiversitas tanah. Mikroba tanah sebagai bagian dari biodiversitas tanah memiliki banyak peran penting dalam tanah. Bakteri merupakan jenis mikroba tanah yang paling dominan, populasi dari bakteri mencapai separuh dari biomassa mikroba da-lam tanah. Faktor yang mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman bakteri rizosfer salah satunya yaitu input kimiawi. Tujuan penelitian ini mengkaji kelimpahan dan keanekaragaman bakteri rizosfer di lahan organik dan lahan konvensional yang diaplikasikan fungisida berbahan aktif Propineb dan mengetahui daya tahan bakteri terhadap fungisida berbahan aktif Propineb. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Januari hingga Mei 2019 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Metode pelaksanaan penelitian yang dilakukan meliputi survei, pengambilan sampel tanah di lahan tanaman wortel Agrotechno Park Cangar Universitas Brawijaya dan Desa Sumber Brantas Batu, isolasi bakteri rizosfer, identifikasi, uji hipersensitif dan uji kemampuan hidup bakteri rizosfer pada media NA yang dicampur dengan fungisida berbahan aktif propineb. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan yakni 0,5 gr/l, 1,0 gr/l, 1,5 gr/l, 2,0 gr/l, 2,5 gr/l dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total isolat bakteri rizosfer yang ditemukan pada lahan konvensional sebanyak 22 isolat, dimana 64% dari total iso-lat bakteri rizosfer bersifat nonpatogen. Pada lahan organik ditemukan sebanyak 38 isolat dengan persentase bakteri rizosfer yang bersifat nonpatogen sebesar 77%. Berdasarkan hasil perhitungan keanekaragaman bakteri rizosfer, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa lahan organik memiliki tingkat keanekaragaman bakteri rizosfer lebih tinggi dibandingkan lahan konvensional yaitu sebesar H’= 3,29 (tinggi) dan H’= 2,52 (sedang). Total kelimpahan bakteri rizosfer yang ditemukan pada lahan organik lebih tinggi dibandingkan lahan konvensional yaitu 51,7 x 1012 cfu/g dan 15,6 x 1012 cfu/g. Hasil identifikasi bakteri rizosfer yang dominan pada lahan konvensional yaitu Erwinia sp. (KE9) bersifat patogen, Clostridium sp. (KA10) bersifat non patogen dan Pantoea sp. (KA11) bersifat patogen sedangkan bakteri rizosfer yang dominan pada lahan organik yaitu Pseudomonas sp. (OG9), Bacillus sp. (OL10) dan Erwinia sp. (OF11) bersifat non patogen. Hasil pengujian ketahanan bakteri rizosfer dominan dari kedua lahan terhadap fungisida berbahan aktif propineb pada konsentrasi 0,5 gr/l hingga 2,5 gr/l menunjukkan bahwa keenam isolat tersebut mampu tumbuh pada media NA yang diinkubasi selama 48 jam.