Perencanaan Sistem Drainase Stadion Utama Pekan Olahraga Nasional XX/2020 di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua

Main Author: Utami R, Tresna Asih
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173606/
Daftar Isi:
  • Stadion utama yang akan digunakan untuk acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua ini merupakan hal yang sangat penting bagi kota Papua itu sendiri. Sistem drainase stadion harus diperhatikan dengan baik agar menjaga berlangsungnya acara tersebut. Perencanaan sistem drainase stadion terbagi menjadi dua, yaitu sistem drainase bawah permukaan dan sistem drainase permukaan. Langkah awal yang dilakukan dalam perencanaan drainase adalah analisis hidrologi. Tahapan analisis hidrologi ini dimulai dengan pengumpulan data curah hujan dari Stasiun Sentani. Kemudian dilakukan perhitungan uji konsistensi data dan perhitungan curah hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun. Setelah didapat hasil curah hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun, dilakukan perencanaan struktur tanah pada lapangan sepak bola. Penggunaan bahan geosintetik seperti geokomposit direkomendasikan dalam perencanaan struktur tanah lapangan sepak bola. Setelah direncanakan struktur tanah pada lapangan sepak bola, dilakukan perhitungan jarak pipa drain, diameter pipa, dan kapasitas pipa drain pada lapangan sepak bola. Setelah melakukan perencanaan sistem drainase bawah permukaan, dilakukan perhitungan debit limpasan untuk mendapatkan perencanaan sistem drainase permukaan. Selain debit limpasan, debit air kotor dari tribun juga diperhitungkan. Hasil perhitungan curah hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun distribusi Log Pearson III didapat besarnya 134,39 mm. Hasil perencanaan struktur tanah pada lapangan sepak bola didapat lapisan paling atas di bawah muka rumput adalah pasir urug dan pupuk kandang (4:1) dengan tebal 15 cm. Lapisan kedua adalah pasir urug dengan tebal 10 cm. Pasir murni dibawahnya dengan tebal 5 cm. Lalu bahan geokomposit dengan tebal 1,17 cm. Kemudian batu koral diameter 3 – 10 mm dengan tebal 5 cm. Batu koral dengan diameter 10 – 20 mm tebal 15 cm. Setelah itu digunakan pipa pvc aw diameter 5” yang berada di bawah batu koral. Untuk perencanaan sistem drainase permukaan, terdapat 3 saluran utama, yaitu saluran I, II, dan III. Saluran I direncanakan dengan dimensi lebar = 0,35 m dan tinggi = 0,8 m. Saluran II direncanakan dengan dimensi lebar = 0,25 m dan tinggi = 0,3 m. Saluran III direncanakan dengan dimensi lebar = 1,0 m dan tinggi = 1,0 m. Selain saluran, terdapat tampungan untuk mengumpulkan air dari saluran. Bak penampung saluran I direncanakan dengan dimensi panjang =0,6 m, lebar = 0,6 m, dan tinggi = 1,0 m. Box Penampung saluran II direncanakan dengan dimensi panjang = 0,7 m, lebar = 0,7 m, dan tinggi = 1 m. Untuk mengalirkan air dari tampungan, digunakan pipa pvc aw dengan diameter 17” untuk aliran dari bak penampung menuju box penampung. Dan pipa dengan diameter 19” untuk mengalirkan air dari box penampung menuju saluran III. Setelah dari saluran III, air akan masuk ke tampungan dengan dimensi panjang = 3 m, lebar = 1,0 m, dan tinggi = 1 m sebelum menuju ke saluran pembuang. Saluran pembuang rencana dari hasil debit total yang masuk direncanakan dengan dimensi lebar = 1,75 m dan tinggi = 1,0 m.