Penentuan Supplier dan Alokasi Pembelian Bahan Baku Kulit Menggunakan Metode Analytic Network Process Dan Goal Programming

Main Author: Wijayanti, Herdianna Mega
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173605/
Daftar Isi:
  • PT. Karyamitra Budisentosa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu wanita bermerek yang hampir sebagian hasil produksinya diekspor ke luar negeri. Proses produksi yang dilakukan pada PT. Karyamitra Budisentosa yaitu cutting, preparation, stitching, buttom dan assembling. Pengadaan bahan baku merupakan faktor penting dalam proses produksi karena jika pengadaan bahan baku mengalami keterlambatan maka akan berpengaruh juga pada proses produksi. Pemilihan supplier sangat penting dalam pengadaan bahan baku, karena bahan baku yang akan dikirim sangat mempengaruhi kualitas output yang akan dihasilkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, pemesanan bahan baku mengalami keterlambatan pengiriman dan ketidaksesuaian antara yang dipesan dan yang dikirim oleh supplier. Penilitian ini akan membahas mengenai pemihan supplier dan alokasi pembelian bahan baku kulit yang digunakan untuk membuat sepatu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) untuk pemilihan supplier dan goal programming untuk alokasi pembelian bahan baku. ANP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan yang kompleks untuk menghasilkan peringkat bobot alternatif. Perhitungan ANP dibantu dengan menggunakan software SuperDecision. Goal Programming merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier dengan fungsi tujuan yang lebih dari satu secara bersamaan. Perhitungan goal programming dilakukan dengan menggunakan bantuan software LINGO. Output LINGO menunjukkan banyaknya alokasi pembelian bahan baku kepada supplier. Langkah awal pengolahan data metode ANP yaitu penentuan kriteria dan subkriteria melalui kuisioner yang diberikan kepada 3 responden perusahaan. Kriteria yang terpilih pada penelitian ini yaitu sebanyak 7 kriteria dengan 2 subkriteria pada masing-masing kriteria. Setelah dilakukan penentuan kriteria dan subkriteria selanjutnya dilakukan penyebaran kuisioner kembali mengenai hubungan pengaruh antar subkriteria, kemudian dilakukan perhitungan matriks perbandingan berpasangan antar kritria dan subkriteria untuk mendapatkan bobot pada masing-masing kriteria maupun alternatif supplier. Supplier dengan bobot terbesar secara berurutan yaitu supplier 2 (0.2776), supplier 4 (0.2684), supplier 1 (0.2576) dan supplier 3 (0.1965). Alokasi pembelian bahan baku menggunakan metode goal programming mempunyai 4 fungsi tujuan yaitu meminimasi bahan baku cacat, meminimasi biaya pebelian, memaksimasi ketepatan pengiriman dan memaksimasi nilai supplier. Output LINGO menunjukkan bahwa pembelian bahan baku paling banyak dialokasikan kepada supplier 2 dan selanjutnya alokasi pembelian bahan baku akan diberikan kepada supplier yang lain. Sesuai dengan perhitungan ANP, supplier 2 merupakan prioritas pertama dibandingkan dengan supplier yang lain.