Korelasi Karakter Agronomi dengan Hasil pada Galur Harapan Kedelai (Glycine Max (L). Merril)
Main Author: | Istaghfuri, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173587/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merril) adalah tanaman tanaman polongpolongan dan merupakan sumber utama protein dan minyak nabati utama dunia. Kebutuhan kedelai Indonesia sangat tinggi diperkirakan mencapai 2,2 juta ton, tetapi ketersediaannya masih jauh dari mencukupi karena produksinya sangat rendah sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut masih tergantung pada kedelai impor. Rendahnya produksi tanaman kedelai di Indonesia disebabkan oleh iklim tropis yang kurang optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai. Kedelai merupakan tanaman hari pendek yaitu tanaman tidak mampu berbunga apabila panjang hari melebihi 16 jam dan tanaman cepat berbunga apabila panjang hari kurang dari 12 jam. Upaya peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan beberapa faktor, salah satunya ialah dengan penggunaan varietas unggul melalui pemuliaan tanaman.Pada pemuliaan tanaman langkah yang penting dalam perakitan varietas unggul adalah seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi antara lain jenis tanaman yang diseleksi, pola segregasi, keragaman dan heritabilitas karakter kedelai, jumlah gen dan aksi gen pengendali yang diharapkan.Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakter agronomi tanaman kedelai dari beberapa varietas dan menganalisisnya berdasarkan karakter kuantitatif dan kualitatif yang berhubungan dengan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2018 di Agro Techno Park, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan varietas Anjasmoro, Varietas Argopuro, Varietas Brawijaya I, Varietas Brawijaya II, dan Varietas Grobogan. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan ulangan sebanyak 3 (tiga) kali.Beberapa parameter yang diamati adalah pengamatan dekstrktif dan non desktruktif.Setelah data didapatkan, dilakukan analisis dengan menghitung koefisien korelasi (r) antara karakter x dan y lalu dilanjutkan dengan meghitung korelasi fenotip dan juga genotip.Setelah hasil didapatkan dianalisis lebih lanjut korelasi antara peubah yang diamati terhadap hasil dengan menggunakan analisis nilai koefisien korelasi Pearson. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa karakter hasil (bobot biji pertanaman) memiliki korelasi positif dan nyata dengan karakter komponen hasil yaitu jumlah polong isi, jumlah cabang, jumlah buku subur, bobot 100 biji, bobot basah, bobot kering, bobot biji perpetak, waktu berbunga, waktu masak polong, dan waktu panen.