Keanekaragaman Jamur Antagonis pada Rizosfer Pinus Monokultur dan Tumpangsari Pinus dengan Kopi di Kawasan Hutan Pendidikan UB, Malang
Main Author: | Situmorang, Erta Christine |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173576/ |
Daftar Isi:
- Jamur pada rizosfer memiliki manfaat sebagai agens hayati, efektif mengendalikan penyakit maupun hama tanaman. Jamur rizosfer dapat diperoleh dari rizosfer pinus monokultur dan rizosfer pinus – kopi tumpangsari di hutan UB. Penelitian tentang rizosfer pinus monokultur dan rizosfer pinus- kopi tumpangsari, dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang potensi rizosfer sebagai habitat jamur yang ada, keanekaragaman dan potensi sebagai antagonis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis jamur antagonis sebagai agens hayati dan menganalisis tingkat keanekaragaman jamur antagonis dari rizosfer pinus monokultur dan rizosfer pinus - kopi. Studi dilakukan dengan mengambil sampel tanah dari rizosfer pinus - kopi tumpangsari dan pinus monokultur untuk dianalisis keanekaragaman jamur. Analisis terdiri dari isolasi, purifikasi dan identifikasi isolat jamur. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran (dillution plate methods). Pengenceran berseri dari sampel rizosfer dibuat hingga tingkat pengenceran 10-3. Isolat jamur yang tumbuh kemudian dilakukan purifikasi. Purifikasi dilakukan pada setiap isolat koloni jamur yang mempunyai kenampakan morfologi yang berbeda dilihat secara makroskopis. Identifikasi isolat jamur dilakukan dengan pengamatan morfologi dan kunci identifikasi jamur menurut Gandjar et al., (1999) dan Watanabe (2002). Analisis keanekaragaman menggunakan rumus Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener. Dari hasil isolasi pada rizosfer pinus monokultur diperoleh 4 genus jamur dan 9 spesies jamur, yaitu genus Penicillium, genus Aspergillus, genus Acremonium, dan satu genus jamur yang belum teridentifikasi. Sedangkan dari hasil isolasi pada rizosfer tumpangsari pinus – kopi diperoleh 6 genus jamur dan 10 spesies jamur, yaitu genus Fusarium, genus Scopulariosis, genus Penicillium, genus Aspergillus, genus Acremonium, dan satu genus jamur yang belum teridentifikasi. Nilai indeks keanekaragaman pada lahan tumpangsari pinus – kopi (H’ = 2,16) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indeks keanekaragaman lahan monokultur pinus (H’ = 1,93). Penelitian tentang keanekaragaman jamur rizosfer di lahan tumpangsari pinus-kopi perlu dilakukan dalam lahan yang lebih luas dan kurun waktu yang lebih lama untuk memastikan tingkat keanekaragaman.