Pengaruh Variasi Fraksi Serat Kaleng Terhadap Kuat Lentur, Lendutan, dan Pola Retak Balok Beton Bertulang

Main Author: Hasanti, Yufi Maghfira
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173561/
Daftar Isi:
  • Beton merupakan material paling umum yang digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Beton memiliki sifat kuat tekan yang tinggi serta kuat tarik yang rendah. Untuk mengatasi kuat tarik beton dilakukan pemasangan tulangan baja pada bagian beton yang menahan gaya tarik. Namun seringkali bantuan tulangan baja masih kurang untuk mengatasi lendutan dan retakan yang terjadi. Oleh karena itu berbagai inovasi telah dilakukan oleh para peneliti salah satunya penambahan serat pada campuran beton. Serat ini nantinya diharapkan dapat membantu mengatasi kelemahan beton seperti lendutan dan retakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh serat kaleng terhadap kuat lentur, lendutan, dan pola retak balok beton bertulang. Balok yang digunakan berdimensi 15 x 20 x 130 cm. Mutu beton yang direncanakan sebesar 20.75 MPa. Tulangan utama pada balok digunakan tulangan D-10 mm serta tulangan sengkang Ø8 mm. Jenis serat yang digunakan ialah kaleng bekas minuman dengan panjang 40 mm dan lebar 2 mm serta variasi yang digunakan yaitu fraksi sebesar 10% dan 15% dari volume balok beton bertulang. Pengujian dilakukan dengan meletakkan balok di atas dua tumpuan sederhana dengan satu beban terpusat di tengah balok. Pengujian lendutan menggunakan LVDT yang diletakkan di kedua sisi di tengah bentang. Untuk pola retak diamati secara visual, kemudian menggunakan dinolite capture untuk mengukur lebar retak balok. Hasil pengujian kuat lentur balok menunjukkan bahwa penambahan serat kaleng pada balok beton bertulang tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa balok dengan fraksi 15% dapat menurunkan lendutan dan lebar retak paling optimum. Nilai lendutan untuk beban 1000 kg dan beban first crack masing-masing sebesar 2.105 kg (menurun 9.32% dari balok normal) dan 3.095 kg (menurun 9.05% dari balok normal). Untuk nilai lebar retak senilai 1.52 mm (menurun 34.86% dari balok normal). Hasil pengamatan pola retak menunjukkan bahwa balok normal dan balok dengan penambahan serat kaleng memiliki pola retak lentur geser.