Eksplorasi dan Uji Potensi Khamir sebagai Agens Pendegradasi Residu Fungisida Berbahan Aktif Karbendazim secara In Vitro
Main Author: | Putri, Novia Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173554/ |
Daftar Isi:
- Serangan hama dan penyakit tanaman dapat meningkatkan resiko kehilangan hasil maupun kegagalan panen. Pada umumnya, petani melakukan pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida yang dianggap efektif. Salah satu pestisida yang banyak digunakan adalah fungisida berbahan aktif karbendazim. Akan tetapi, aplikasi pestisida yang intensif dapat meninggalkan residu di lingkungan terutama didalam tanah. Upaya untuk menghilangkan residu pestisida dapat dilakukan dengan bioremediasi menggunakan khamir. Khamir merupakan salah satu mikroba yang dapat mengeluarkan enzim sehingga dapat memecah molekul pestisida menjadi ikatan yang lebih sederhana. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan khamir pada lahan yang tercemar fungisida karbendazim yang mampu beradaptasi pada konsentrasi tinggi dan berpotensi menurunkan toksisitas fungisida karbendazim secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan November 2018 sampai April 2019. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama yakni eksplorasi khamir pada tanah yang tercemar fungisida karbendazim dan isolasi jamur Colletotricum capsici dari buah cabai di lahan. Penelitian ini menggunakan 10 isolat khamir, 4 isolat merupakan hasil eksplorasi yaitu Saccharomyces sp. (ScRC), Pichia sp. (PcRC), Candida sp. (CnRC), Rhodotorula sp. (RdRC), dan 6 isolat merupakan koleksi laboratorium yaitu Candida sp. (CnRB1), Candida sp. (CnRB2), Pichia sp. (PcRB1), Pichia sp. (PcRB2), Pichia sp. (PcRB3), Debaryomyces sp. (DbRB). Tahap kedua yakni uji adaptasi khamir menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor isolat dan konsentrasi fungisida. Parameter yang diamati ialah panjang koloni khamir. Tahap ketiga yakni uji degradasi fungisida karbendazim oleh khamir secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 12 perlakuan, dimana 10 perlakuan merupakan perlakuan isolat khamir, 1 perlakuan kontrol positif dengan penambahan fungisida, dan 1 perlakuan kontrol negatif tanpa penambahan fungisida maupun khamir, serta diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua khamir yang di uji mampu tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada media yang mengandung fungisida sampai 5 kali konsentrasi anjuran. Selanjutnya, ditemukan bahwa 7 isolat khamir mampu menurunkan toksisitas fungisida carbendazim pada media PDA, yaitu PcRC, CnRC, RdRC, CnRB2, PcRB1, PcRB2, dan PcRB3. Hal ini diduga 7 isolat khamir tersebut mampu mendegradasi molekul karbendazim, sehingga menurunkan toksisitas karbendazim.