Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Tenaga Harian Berdasarkan Ukuran Objektif dan Subjektif dengan Metode BARS

Main Author: Juliawati, Luciana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173553/
Daftar Isi:
  • Penilaian kinerja menjadi hal penting bagi suatu perusahaan sebagai salah satu cara yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja juga dapat dijadikan sebagai dasar penentuan insentif, bonus dan perencanaan program pengembangan karyawan. PT Wijaya Karya Beton Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri beton pracetak. PT Wijaya Karya Beton Tbk telah menerapkan sistem penilaian kinerja karyawan, namun penilaian kinerja hanya dilakukan kepada karyawan organik dan pegawai terampil sedangkan karyawan tenaga harian belum memiliki kriteria penilaian yang jelas. Karyawan tenaga harian bagian produksi dinilai oleh masing-masing kepala jalur, kriteria utama yang digunakan yaitu jumlah hari kerja dan kriteria tambahan yang berbeda-beda antara lain kedisiplinan, kemampuan, kecakapan dalam bekerja dan baik buruknya kinerja sebagai pertimbangan dalam menilai kinerja karyawan tenaga harian. Kriteria penilaian tambahan yang berbeda-beda menyebabkan penilaian yang dilakukan menjadi tidak seragam dan penilaian kinerja yang dilakukan secara informal belum menggambarkan perbedaan pencapaian kinerja antar karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria penilaian karyawan tenaga harian berdasarkan ukuran objektif dan ukuran subjektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan tenaga harian bagian produksi sebagai dasar dalam menentukan grade bonus dengan menggunakan metode Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS). Metode BARS merupakan metode pendekatan berdasarkan perilaku sehari-hari sebagai dasar dalam melakukan penilaian. Metode BARS membagi penilaian menjadi 5 nilai, dimana setiap rating atau nilai dari masing-masing indikator digambarakan dengan anchor. Anchor didefinisikan sesuai dengan perilaku sehari-hari masing-masing karyawan dalam melakukan pekerjaan. Kriteria penilaian ukuran objektif yang terpilih antara lain kuantitas kerja, kualitas kerja dan kehadiran. Kriteria penilaian ukuran objektif digunakan untuk semua jabatan yaitu kepala regu, anggota regu dan operator sedangkan kompetensi penilaian yang terpilih berdasarkan ukuran subjektif kepala regu terdiri dari 18 kompetensi, anggota regu 15 kompetensi dan operator 15 kompetensi. Kriteria ukuran objektif memiliki bobot yang sama untuk semua jabatan, sedangkan kompetensi ukuran subjektif memiliki bobot yang berbedabeda sesuai dengan masing-masing jabatan. Penilaian dilakukan oleh kepala jalur di masingmasing jalur produksi. Hasil penilaian kinerja berdasarkan ukuran objektif dan subjektif menunjukkan bahwa karyawan mendapatkan grade yang berbeda-beda antara lain 2 orang mendapatkan grade A, 16 orang grade B, 21 orang grade C, 5 orang grade D dan tidak terdapat karyawan yang mendapatkan grade E. Pengujian statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan grade hasil penilaian sebelum dan sesudah diterapkannya sistem penilaian berdasarkan ukuran objektif dan ukuran subjektif. Perbedaan hasil penilaian ditunjukkan dengan adanya 28 orang yang mengalami peningkatan grade dan 6 orang yang mengalami penurunan grade. Peningkatan grade disebabkan karena karyawan mendapatkan nilai yang baik pada kriteria atau kompetensi dengan bobot yang tinggi sedangkan karyawan yang mengalami penurunan grade disebabkan karena karyawan mendapatkan nilai yang buruk pada kriteria atau kompetensi yang memiliki bobot yang tinggi.