Analisis Potensi Bahaya & Pengendalian Risiko di Bagian Pengerjaan Plat menggunakan Metode HIRA (studi kasus PT. Industri Kereta Api Persero)

Main Author: Wibowo, Alvin Arie
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173551/
Daftar Isi:
  • PT. Industri Kereta Api (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berdiri sejak 18 Mei 1981 yang berada di Madiun, Jawa Timur. Produk yang dihasilkan seperti kereta penumpang, kereta gerbong dan kebutuhan transportasi di indonesia. Namun demikian dalam melakukan proses produksi yang dilakukan setiap pekerja, teryata kebanyakan para pekerja tidak begitu sadar akan pentingnya K3 sehingga menimbulkan potensi bahaya dan risiko yang diterima oleh pekerja terutama di bagian pengerjaan plat. Tujuan penelitian ini yaitu perlu adanya identifikasi potensi bahaya apa saja yang ada di bagian pengerjaan plat di PT. Industri Kereta Api (Persero), sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk meminimalkan bahaya dan risiko agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Penelitian ini mengunakan metode Hazard Identification Risk Assassment (HIRA) untuk tahap identifikasi dan metode Job Safety Analysis (JSA) untuk tahap pengendalian risiko. Pada tahap identifikasi, langkah pertama yaitu melakukan Hazard Identification yaitu mengindetifikasi potensi bahaya yang terjadi, langkah kedua yaitu Risk Assassment yaitu penilaian risiko dengan berdasarkan likelihood dan Severity. Pada tahap pengendalian risiko mengunakan Job Safety Analysis dengan cara memilih pekerjaan untuk ditinjau ulang, membangi pekerjaan dalam langkah-langkah pekerjaan, mengidentifikasi baahaya kemudian melakukan pengendalian. Setelah mengetahui pengendalian risiko kemudian memberikan bentuk kontrol untuk mengontrol pengendalian risiko yang telah diberikan. Hasil Penelitian, menunjukan terdapat 44 potensi bahaya yang teridentifikasi dari 4 sumber bahaya yaitu pekerja, kondisi lingkungan kerja, peralatan yang digunakan, dan energi yang terlibat. Potensi dibagian pengerjaan plat rating risiko tinggi yaitu 49%. Kemudian untuk tahap pengendalian risiko mengunakan Job Safety Analysis (JSA) dengan memberikan rekomendasi untuk pengendalian risiko setiap langkah-langkah pekerjaan guna meminimalkan risiko kecelakan kerja dengan mempertimbangkan hierarki pengendalian risiko yaitu eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administrative, dan alat pelindung diri. Dari hasil pengendalian risiko, kemudian diberikan bentuk kontrol yaitu dengan cara safety induction, penjadwalan safety meeting setiap dua minggu sekali, dan menyediakan worksheet pengunaan APD.