Kepadatan Tanah di Berbagai Penggunaan Lahan serta Pengaruhnya terhadap Erosi di Sub DAS Brantas Hulu
Main Author: | Sidik, Achmad Azhari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173521/ |
Daftar Isi:
- Erosi di kawasan DAS Brantas semakin lama akan meningkat seiring dengan perubahan atau alih fungsi lahan dari hutan menjadi lahan pertanian yang tidak sesuai dengan kemampuan dan daya dukung lahan tersebut. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan penduduk di kawasan DAS Brantas yang terus meningkat. Kota Batu merupakan salah satu Kota yang dilalui DAS Brantas dan merupakan daerah Hulu dari DAS tersebut, memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,95% selama tujuh tahun (2010-2017). Laju pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap perubahan alih fungsi lahan dan dampak erosi yang terjadi, tingkat erosi rata-rata di DAS Brantas mencapai 66,24 t ha-1 thn-1. Erosi akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pembukaan lahan. Erosi dapat tercermin dari perubahan penggunaan lahan hutan menjadi selain hutan, dengan kata lain penurunan persentase tutupan lahan hutan meningkatkan nilai erosi yang akan terjadi. Pemanfaatan lahan yang tidak bijak dan tidak mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan akan merubah karakteristik lahan tersebut salah satunya adalah kepadatan tanah. Dampak kepadatan tanah adalah meningkatkan laju aliran permukaan Besaran erosi tergantung seberapa besar limpasan permukaan yang terjadi. Artinya perubahan penggunaan lahan berkaitan dengan perbedaan kepadatan tanah yang dapat mempengaruhi nilai erosi. Hal tersebut mendorong untuk dilakukannya penelitian mengenai kepadatan tanah serta pengaruh terhadap erosi. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesanggrahan Kota Batu pada bulan Januari – April 2019. Penelitian dilakukan pada tiga penggunaan lahan yaitu tegalan, perkebunan, dan hutan dengan tiga kelerengan berbeda (15%, 25%, dan 35%). Parameter pengamatan meliputi berat isi, berat jenis, kemantapan agregat, permeabilitas, porositas, tekstur, struktur, curah hujan dan erosi. Parameter kepadatan tanah dilakukan pengambilan sampel pada tiga kejadian intensitas hujan yaitu lebat, ringan, dan kering dengan masing-masing tiga ulangan. Selanjutnya curah hujan dan erosi dilakukan pengamatan selama kejadian hujan pada bulan Februari-April. Data pengamatan diolah dan dilakukan analisis ragam untuk mengetahui perbedaan parameter di penggunaan lahan serta melakukan uji korelasi dan regresi. Penggunaan lahan tidak berpengaruh nyata terhadap berat isi, berat jenis, porositas, dan permeabilitas. Namun kemantapan agregat menunjukkan pengaruh nyata di tiga penggunaan lahan. Erosi tertinggi di penggunaan lahan tegalan serta meningkatnya nilai erosi diikuti dengan kecuraman lereng pada pengamatan selama tiga bulan (Februari-April). Pada pengamatan selama tiga bulan (Februari-April) berat jenis dan kemantapan agregat mempunyai hubungan dan pengaruh yang nyata pada taraf 5% terhadap erosi yang terjadi. Berat isi, porositas, dan permeabilitas tidak memiliki hubungan dan pengaruh yang nyata terhadap erosi.