Analisis Efisiensi Alokatif Usahatani Jagung (Zea mays L.) dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Petani (Kasus di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang)

Main Author: Simarmata, Angelia Christi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173496/
Daftar Isi:
  • Pertanian merupakan sektor yang berkontribusi besar terhadap proses pembangunan ekonomi di Indonesia. Kontribusi yang diberikan oleh sektor pertanian tidak hanya ditunjukkan dengan adanya peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tetapi ditunjukkan dengan adanya peran penting dan strategis sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian menjadi penyedia bahan baku untuk sektor industri, serta penghasil devisa dari ekspor. Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi penghasil jagung di Indonesia dengan nilai produksi sebesar 6,19 juta ton (BPS 2017). Desa Talangsuko merupakan salah satu desa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Penduduk Desa Talangsuko rata-rata bermatapencaharian sebagai petani tanaman pangan diantaranya adalah jagung dan padi. Desa Talangsuko merupakan salah satu daerah potensial penghasil jagung di Kabupaten Malang yang sudah lebih dari 20 tahun lalu dan usahatani jagung menjadi salah satu kegiatan usahatani yang utama dan khas di Desa Talangsuko. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah “Sejauh mana tingkat efisiensi alokatif usahatani jagung yang dicapai petani berpengaruh pada tingkat pendapatan usahataninya”. Kemudian dari permasalahan utama dapat dirumuskan rincian rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; (2) Bagaimana tingkat efisiensi alokatif yang dicapai oleh petani di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; (3) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang sudah layak untuk diusahakan; (4) Bagaimana pengaruh tingkat efisiensi yang dicapai petani terhadap tingkat pendapatan. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan tingkat pendapatan petani pada usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; (2) Menganalisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; (3) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada produksi dan pendapatan usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; (4) Menganalisis pengaruh tingkat efisiensi yang dicapai petani terhadap tingkat pendapatan usahatani jagung di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Hipotesis penelitian ini adalah: (1) Sebagaimana hasil-hasil penelitian terdahulu di Jawa Timur, tingkat pendapatan usahatani jagung di Desa Talangsuko dihipotesiskan masih tergolong rendah; (2) Sebagaimana hasil-hasil penelitian terdahulu di Jawa Timur, alokasi faktor produksi usahatani jagung di Desa Talangsuko juga dihipotesiskan masih belum efisien; (3) Benih, pupuk, tenaga kerja, luas lahan, pengalaman berusahatani, dan umur berpengaruh positif terhadap produksi, semakin tinggi penggunaan faktor-faktor tersebut semakin tinggi pula tingkat produksinya; (4) Biaya benih, biaya pupuk, dan biaya tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap pendapatan, semakin besar biaya-biaya tersebut semakin kecil pula pendapatan yang diperoleh; (5) Semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang dicapai petani akan semakin tinggi pula pendapatan yang diperolehnya. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kemudian pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan acak sederhana (Simple Random Sampling). Metode yang digunakan untuk analisis efisiensi alokatif adalah analisis NPMx/Px, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi menggunakan fungsi respon produksi Cobb-Douglas sedangkan fungsi pendapatan dan pengaruh tingkat efisiensi dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian efisiensi alokatif usahatani jagung (Zea mays L.) adalah (1) Rata-rata tingkat pendapatan di daerah penelitian lebih rendah dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu di daerah sekitarnya. Rata-rata pendapatan di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 13.065.300/ha, sedangkan rata-rata tingkat pendapatan pada penelitian terdahulu yaitu Rp. 15.471.043/ha; (2) Penggunaan faktor-faktor produksi yakni tenaga kerja dan lahan pada tingkat harga yang berlaku belum efisien. Rata-rata penggunaan tenaga kerja pada daerah penelitian adalah 34,01 HKSP sedangkan optimalnya adalah 154,30 HKSP per hektare. Rata-rata penggunaan lahan pada daerah penelitian adalah 0,56 Ha sedangkan optimalnya adalah 58,34 Ha; (3) (a) Tenaga kerja dan lahan berpengaruh positif terhadap produksi/ha artinya setiap penambahan tenaga kerja dan lahan di daerah penelitian akan meningkatkan produksi jagung/ha; (b) Biaya benih, biaya pupuk, dan biaya tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap pendapatan artinya penambahan untuk biaya-biaya tersebut dapat menurunkan tingkat pendapatan usahatani jagung. Sedangkan jumlah produksi yang dihasilkan petani berpengaruh positif artinya peningkatan jumlah produksi dapat meningkatkan pendapatan usahatani jagung; (4) Pengaruh tingkat efisiensi alokatif tenaga kerja dan lahan terhadap tingkat pendapatan usahatani jagung adalah positif, yang artinya peningkatan efisiensi tenaga kerja dan lahan akan meningkatkan pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian. Dari hasil analisis disarankan: (1) Upaya peningkatan produksi dengan cara mengalokasikan faktor-faktor produksi sesuai dengan hasil analisis dalam penelitian ini yakni, penggunaan tenaga kerja sebesar 154,30 HKSP per hektare dan lahan sebesar 58,34 Ha; (2) Upaya menekan biaya adalah dengan membeli faktor-faktor produksi dalam jumlah besar secara bersama-sama dengan petani lain di daerah penelitian sehingga petani akan mendapatkan harga input yang lebih murah dan dapat menghemat biaya transportasinya; (3) Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan data yang lebih bervariasi.