Penentuan Rute Distribusi Ekspedisi Untuk Meminimasi Total Jarak Tempuh Pada PT Wahana Prestasi Logistik

Main Author: Widyawati, Shelvya Endah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173475/
Daftar Isi:
  • Ekspedisi merupakan jasa pengiriman barang pihak ketiga yang memindahkan barang dari satu titik ke titik lain tanpa adanya interaksi langsung oleh kedua pihak. Kendala yang dihadapi oleh ekspedisi adalah jumlah pengiriman barang yang berbeda tiap waktunya (kuantitas barang yang tidak bisa diprediksi), tersebarnya titik lokasi awal dengan tujuan, waktu yang terbatas, kondisi kendaraan serta kondisi alam yang sulit dikendalikan. Keputusan penentuan rute pengiriman menjadi sesuatu yang penting dalam rangka meminimumkan biaya pengiriman, meminimumkan waktu atau jarak tempuh. Pendistribusian merupakan salah satu pertimbangan penting dalam penentuan transportasi yang efisien. PT Wahana Prestasi Logistik merupakan ekspedisi logistik yang mendistribusikan barang dari konsumen asal ke konsumen tujuan. Perusahaan melakukan pengambilan barang setiap hari mulai Senin hingga Sabtu dari titik depot ke seluruh agen dan kembali ke depot. Penelitian ini memfokuskan agen yang berada di Malang Raya. Penentuan rute pada PT Wahana Prestasi Logistik masih berdasarkan pengalaman kurir karena belum ada pedoman dalam menentukan rute distribusi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan total jarak tempuh setiap kali melakukan pengambilan barang dimana jumlah agen yang dilalui sama sehingga waktu pendistribusian yang semakin lama dan biaya bahan bakar yang meningkat karena jarak tempuh yang semakin tinggi. Penelitian ini memberikan usulan perbaikan rute distribusi menggunakan metode algoritma sweep, nearest neighbour, nearest insert, dan farthest insert. Data yang digunakan merupakan data total jarak tempuh dan jumlah agen pada bulan Juli 2018. Penyusunan matriks jarak berdasarkan data jarak terpendek dari beberapa jalan yang available antar lokasi dan bersifat asimetris yaitu jarak berangkat tidak sama dengan jarak pulang. Pengolahan data dilakukan dengan memperhitungkan urutan rute jarak tempuh terpendek menggunakan keempat metode tersebut kemudian dilakukan perbandingan untuk mendapatkan jarak tempuh yang optimal. Persentase penghematan dievaluasi berdasarkan perbandingan rata-rata jarak tempuh existing dengan hasil yang optimal. Penelitian ini menunjukkan hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan kondisi existing. Metode yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan menghasilkan rute optimal adalah metode nearest insert dan farthest insert dimana metode tersebut menghasilkan jarak tempuh terpendek. Pada area distribusi 1 metode yang optimal menggunakan metode farthest insert sebesar 37,9 km dengan penghematan sebesar 7,94%, area distribusi 2 metode yang optimal menggunakan metode farthest insert sebesar 77,1 km dengan penghematan sebesar 12,55%, dan area distribusi 3 metode yang optimal menggunakan metode nearest insert sebesar 72,8 km dengan penghematan sebesar 8,04%. Area distribusi 1 dan 2 optimal menggunakan metode farthest insert karena persebaran agen yang cukup signifikan sedangkan pada area distribusi 3 menggunakan metode nearest insert karena persebaran agen yang tidak terlalu signifikan.