Aplikasi Cendawan Mikoriza terhadap Ketersediaan Hara Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo
Main Author: | Pratama, Amrizal Ivan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173474/ |
Daftar Isi:
- Tanaman stroberi (Fragaria sp.) merupakan tanaman subtropis yang telah lama diintroduksi dan dapat beradaptasi di dataran tinggi tropis. Saat ini produksi stroberi dari petani masih sangat kurang dan belum dapat mencukupi permintaan yang terus bertambah. Menurut data dari BPS Provinsi Jawa Timur, produksi stroberi pada tahun 2017 mencapai 382 ton yang cenderung berkurang dibanding tahun sebelumnya yang berkisar di angka 625 ton. Pada tahun 2012 budidaya stroberi berhasil dilakukan di Leces-Jawa Timur. Leces merupakan salah satu kecamatan di Kab. Probolinggo yang memiliki ketinggian 10-50 mdpl dengan temperatur udara berkisar antara 27 sampai 31 C, dan memiliki curah hujan ratarata 229 mm. Tanaman stroberi di Leces mampu bertahan hidup, namun pertumbuhannya tidak sebaik stroberi di dataran tinggi dan produksinya masih tergolong rendah. Dari 40-50 tanaman yang dibudidayakan, total panen mencapai 2,2 kg pada periode panen 2013 dan 2,5 kg pada periode panen 2014. Penanaman stroberi di dataran rendah untuk skala produksi belum banyak dilakukan, karena kondisi iklim yang tidak sesuai untuk pertumbuhan stroberi. Suhu adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi serapan hara stroberi. Berkurangnya penyerapan nutrisi seperti fosfor dan kalium akan menyebabkan stress pada tanaman yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, periode perkembangan tanaman, dan total produksi tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan penyerapan dan ketersediaan hara untuk tanaman stroberi. Aplikasi cendawan mikoriza merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan serapan hara oleh tanaman terutama hara P. Dengan meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara diharapkan mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi di Leces, serta membantu tanaman untuk lebih beradaptasi dengan iklim dan lingkungan di Kecamatan Leces. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober 2017 – Maret 2018. Percobaan lapang dilakukan di petak lahan berukuran 3 x 5 m yang berada di Desa Sumber Kedawung Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Pengamatan jumlah spora mikoriza dan persentase infeksi akar dilakukan di Laboratorium Biologi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada 16 MST. Analisis sifat kimia media tanam dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada 8 MST dan 16 MST. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu K: Kontrol, M1: 10 g spora. M2: 20 g spora, M3: 30 g spora, M4: 40 g spora. Parameter yang diamati antara lain jumlah spora, persentase infeksi akar, pH media tanam, P total, P tersedia, C organik, serapan P tanaman, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, bobot buah dan total hasil panen. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji Anova dan uji lanjutan BNT 5% menggunakan DSAASTAT pada Microsoft Excel. Hasil Penelitian menunjukkan kombinasi dosis pupuk hayati mikoriza yang diberikan pada tanaman stroberi berpengaruh nyata terhadap jumlah spora, presentase infeksi akar. Kombinasi terbaik dosis pupuk hayati mikoriza adalah perlakuan M4 (40 g tanaman-1) yang mampu meningkatkan jumlah spora sebanyak 136,25 spora 100 g tanah-1 maupun presentase infeksi akar sebesar 65,83 %. Perlakuan dosis pupuk hayati mikoriza berpengaruh nyata terhadap P tersedia, P total, dan C Organik. M4 (40 g tanaman-1) memberikan pengaruh tertinggi pada P total, P tersedia, dan C organik berturut-turut sebesar 0,157 %, 110,98 ppm dan 3,66 %. Untuk pH media tanam, perlakuan M3 (30 g tanaman-1) dan M4 (40 g tanaman-1) memberikan pengaruh terbaik berturut-turut sebesar 6,69 dan 6,65. Kenaikan dosis perlakuan pupuk hayati mikoriza dari 10 g tanaman-1 (M1) hingga 40 g tanaman-1 (M4) berpengaruh nyata terhadap serapan P, pertumbuhan (tinggi tanaman) dan produksi tanaman stroberi (jumlah buah dan total hasil panen). Sedangkan pemberian pupuk hayati mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan bobot buah.