Pengaruh pupuk Organik dan Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.)

Main Author: Sianturi, Tuti Arianti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173470/
Daftar Isi:
  • Tanaman lobak (Raphanus sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk tanaman umbi dari suku kubis-kubisan. Tanaman ini diduga berasal dari Cina, sehingga populer disebut lobak Cina (chinese radish). Tanaman lobak mudah ditanaman di Indonesia, baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Hampir seluruh tanaman lobak dapat dimanfaatkan oleh manusia. Data dari hasil survei Badan Pusat Statistik pertanian tentang produksi sayuran di Indonesia, menunjukkan bahwa produksi lobak mengalami penurunan yaitu pada tahun2013 jumlah produksi 32.372 ton, pada tahun 2014 jumlah produksi 31.865 ton, pada tahun 2015 jumlah produksi 21.479 ton dan pada tahun 2016 jumlah produksi 19.483 ton (BPS, 2018). Dalam usaha peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman lobak, faktor pemupukan dengan melakukan pemupukan baik itu dengan pupuk organik maupun anorganik. Salah satu pupuk anorganik yang dibutuhkan tanaman lobak yang dapat memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan terutama umbi adalah pupuk Kalium. Selain pemberian atau penambahan pupuk anorganik pemupukan tanaman lobak juga harus di tambahkan pupuk organik. Karena pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian, diantaranya yaitu mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Pupuk Supernasa dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika,kimia, dan biologi tanah serta lingkungan. Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba (Haryono, 2011). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dengan ketinggian tempat 460-667 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2019. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah penggaris, rol meter, gembor, cangkul, tugal, kamera digital, jangka sorong dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah benih lobak varietas Chinese Radish Long, pupuk KCL dan pupuk Organik Supernasa. Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan tiga kali ulangan. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah penggaris, rol meter, gembor, cangkul, tugal, kamera digital, jangka sorong dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah benih lobak, pupuk KCL dan pupuk Organik Supernasa. Perlakuan terdiri dari 9 kombinasi. Perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali sehingga 27 satuan percobaan. Berikut merupakan satuan percobaan tersebut: P1 = Organik 50 kg ha-1 + KCL 100 kg ha-1, P2 = Organik 50 kg ha-1 + KCL 150 kg ha-1, P3 = Organik 50 kg ha-1 + KCL 200 kg ha-1, P4 = Organik 60 kg ha-1 + KCL 100 kg ha-1, P5 = Organik 60 kg ha-1 + KCL 150 kg ha-1, P6 = Organik 60 kg/ha-1 + KCL 200kg/ha-1, P7 = Organik 70 kg ha-1 + KCL 100 kg ha-1, P8 = Organik 70 kg ha-1 + KCL 150 kg ha-1, P9 = Organik 70 kg ha-1 + KCL 200 kg ha-1. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), panjang umbi (cm), diameter umbi (mm), bobot umbi (g), bobot hasil umbi (t/ha). Data yang didapat dari hasil pengamatan dilakukan analisa data menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Organik dan pupuk Kalium berbeda nyata pada komponen petumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan dengan Organik 70 kg ha-1 + KCL 150 kg ha-1 memberikan hasil yang paling baik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi, bobot umbi dan hasil panen pada tanaman lobak.