Peran Ganda Perempuan Dalam Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan (Organik) Dalam Program KRPL (Studi Kasus Pada Kwt “Anggrek” Desa Pagelaran Kabupaten Malang)
Main Author: | Dhuhandyatika, Khansa Azizah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173445/ |
Daftar Isi:
- Kesetaraan gender dalam bidang ketenagakerjaan menjadi salah satu isu uatma di Jawa Timur dikarenakan perempuan mulai berpartisipasi dalam melakukan peran sebagai pencari nafkah sehingga menyebabkan perempuan juga menjadi ikut berperan sebagai pekerja. Begitu pula halnya di bidang pertanian, di mana pemerintah mengarahkan untuk mengembangkan program KRPL organik di Jawa Timur khusunya di Kabupaten Malang. Hal ini didukung dengan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang tanaman organik. Program ini sudah berjalan di KWT “Anggrek” di Desa Pagelaran yang memiliki banyak kegiatan. Banyaknya kegiatan ini akan membuthkan waktu dari anggota yang pada dasarnya adalah ibu rumah tangga sehingga terciptalah peran ganda Maka perlu diadakan penelitian mengenai peran ganda perempuan yang melihat dari sisi pelaksanaan pertanian organik dan tingkat efektivitas program KRPL. Keduanya akan dianalisis untuk mengetahui apakah ada hubungan diantara kedua variabel tersebut sehingga meciptakan peran ganda yang tidak seimbang. Terlebih lagi permasalahan yang dihadapi adalah kesibukan anggota melakukan kegiatan untuk KRPL. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peran perempuan dalam melakukan dan mengelola kegiatan produksi (pengembangan sayuran organik) dan kegiatan non produksi (Sebagai ibu rumah tangga), mendeskripsikan tingkat efektivitas pelaksanaan program KRPL organik pada KWT “Anggrek”, mendeskripsikan pelaksanaan pertanian ramah lingkungan pada KWT “Anggrek”, dan untuk menganalisis hubungan pelaksanaan pertanian ramah lingkungan terhadap tingkat efektivitas program KRPL. Pendekaan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif dan analisis korelasi rank spearman dengan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Hasil dari analisis ini didapatkan bahwa permpuan anggota KWT “Anggrek” memiliki penambahan total aktivitas setelah mengikuti program KRPL dilihat dari pada setiap aspek, perempuan memiliki persentase lebih besar dari laki-laki maupun yang dilakukan bersama. Persentase yang diperoleh lali-laki adalah sebesar 2,06%, perempuan 80,74%, dan bersama 17,2%. Hal ini dapat diartikan bahwa setelah adanya program KRPL, perempuan memiliki penambahan perubahan persentase pekerjaan publik yang dilihat dari 4 aspek tersebut. Selain itu, dari pekerjaan domestik nilai persentase peremuan sebesar 65,81%, laki-laki 4,6%, dan bersama 29,59%. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perubahan dan penambahan persentase pekerjaan yang signifikan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga baik sebelum maupun sesudah keikutsertaan perempuan pada program KRPL. Sehingga dapat diartikan bahwa dari kedua peran perempuan tersebut total rata-rata pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan seluruhnya adalah sebesar 73,27%. Peran ganda yang dimiliki anggota KWT akan berhubungan dengan jawaban mengenai efektivitas pelaksanaan program. Pengukuran efektivitas program dilakukan dengan pengukuran beberapa indikator yaitu pemahaman program, ketepatan sasaran, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata. Dari indikator tersebut, anggota menunjukkan jawaban yang baik dengan persentase tinggi di tiap indikatornya. Sehingga efektivitas program KRPL dinilai sangat efektif yang diukur menggunakan standar tingkat efektivitas berdasarkan depdagri. Sedangkan pengukuran pertanian ramah lingkungan menggunakan Standar Nasional Indonesia tentang sistem pangan organik. Dari variabel pelaksanaan pertanian organik dan efektivitas program maka keduanya dikorelasikan untuk mengetahui apakah ada hubungan diantara kedua variabel tersebut. Maka dilakukan analisis korelasi rank spearman dengan tingkat signifikansi 0,05. Didaptkan hasil dari analisis korelasi bahwa kedua variabel tidak memiliki korelasi. Hal ini terjadi karena nilai koefisien korelasi sebesar 0.108, hasil ini termasuk dalam kategori positif lemah dengan interval 0 < r < 0,5. Sedangkan tingkat signifikannya dinilai tidak signifikan karena bernilai 0,767 karena nilai signifikansi melebihi 0,05. Hal ini dapat disbabkan karena adanya faktor dari kedua variebel tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa perempuan dalam mlekukan pekerjaannya sebgai ibu rumah tangga dan sebagai anggota dari KWT perempuan memiliki perubahan yaitu adanya peran sehingga ada penambahan pendapatan dari perempuan dan pengetahuan yang dapat digunakan oleh keluarga. Hal ini juga yang menjadikan tingkat efektivitas program KRPL dinilai sangat efektif dan sudah memenuhi SNI untuk sayuran organik. Namun tidak ada hubungan antara pelaksanaan pertanian ramah lingkungan dan efektivitas program yang disebabkan oleh beberapa faktor.