Hibridisasi Beberapa Varietas Melon (Cucumis melo L.) dengan Perlakuan Waktu Penyerbukan dan Proporsi Bunga berdasarkan Rancangan Tersarang

Main Author: Leorentina, Alecia Bonito
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173443/
Daftar Isi:
  • Melon (Cucumis melo L.) ialah tanaman hortikultura yang termasuk dalam famili Curcubitaceae. Rasa melon yang manis dan segar menjadikan buah melon memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga berpotensi untuk terus dikembangkan. Namun produksi melon di Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan produksi tersebut salah satunya disebabkan oleh keterbatasan penggunaan benih unggul. Harga benih unggul yang relatif mahal menjadi kendala dalam usahatani melon. Salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut ialah adanya perbaikan terhadap produksi benih unggul melon dalam negeri. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan cara polinasi buatan. Keberhasilan polinasi buatan tergantung pada masa reseptif stigma, viabilitas polen dan ketepatan waktu penyerbukan. Jumlah polen yang digunakan dalam polinasi buatan juga menjadi faktor keberhasilan. Ketersediaan polen dalam satu bunga jantan dengan viabilitas yang baik diharapkan dapat menyerbuki lebih dari satu bunga betina. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui tingkat keberhasilan hibridisasi beberapa varietas melon dengan perlakuan waktu penyerbukan dan proporsi bunga berdasarkan rancangan tersarang dan mengetahui perbedaan beberapa karakter hasil pada seluruh set hibridisasi varietas melon dengan perlakuan waktu penyerbukan dan proporsi bunga berdasarkan rancangan tersarang. Hipotesis penelitian ini ialah diduga terdapat perbedaan tingkat keberhasilan hibridisasi beberapa varietas melon dengan perlakuan waktu penyerbukan dan proporsi bunga berdasarkan rancangan tersarang dan diduga terdapat perbedaan beberapa karakter hasil pada seluruh set hibridisasi varietas melon dengan perlakuan waktu penyerbukan dan proporsi bunga berdasarkan rancangan tersarang. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Januari – Juli 2019. Bahan yang digunakan ialah 3 varietas melon (Melindo, Madesta dan Glamour), tanah, kompos, tali ajir, polybag 40x20 cm, pupuk anorganik, pestisida, kertas sungkup, benang, kapas, alkohol 70% dan label. Alat yang digunakan ialah gembor, cutter, pinset, nampan plastik, knapsack sprayer, penggaris, timbangan, refractometer brix, jangka sorong, alat tulis dan kamera. Hibridisasi dilakukan pada 3 set hibridisasi antara lain ME (♀) x ME (♂), ME (♀) x MD (♂) dan ME (♀) x GL (♂). Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rancangan tersarang (Nested). Faktor yang digunakan ialah waktu penyerbukan (W) dan proporsi bunga (P). Faktor W terdiri dari 3 level yaitu W1= 06.00-07.00 WIB, W2= 08.00-09.00 WIB dan W3= 10.00-11.00 WIB. Faktor P terdiri dari 3 level yaitu P1= 1♀:1♂, P2= 2♀:1♂ dan P3= 3♀:1♂. Faktor P dilaksanakan di dalam faktor W dengan 2 ulangan. Variabel pengamatan dalam penelitian ini ialah persentase keberhasilan hibridisasi dan karakter hasil (berat buah, diameter buah, panjang buah, ketebalan daging buah dan kadar gula dalam buah). Data yang ii diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut BNT 5%. Rata-rata persentase keberhasilan hibridisasi tertinggi antar perlakuan yaitu pada W3P1 sebesar 100%, sedangkan terendah pada W1P3 sebesar 55,56%. Pada pelaksanaan W1 dan W2 intensitas hujan terjadi begitu tinggi sehingga menyebabkan polen basah. Hal tersebut menyebabkan polen gagal untuk menyerbuki stigma. Jumlah serbuk sari yang menempel pada stigma dapat mempengaruhi keberhasilan hibridisasi dan proses pembentukan buah. Set hibridisasi ME x GL ialah set yang terbaik dibandingkan dengan set yang lainnya dengan 4 karakter hasil yang terbaik (diameter buah, panjang buah, ketebalan daging buah dan kadar gula dalam buah).