Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap Infeksi Cowpea Mild Mottle Virus (CPMMV), Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) Varietas Argomulyo
Main Author: | Zahra, Sarah Lail |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173434/1/SARAH%20LAIL%20ZAHRA%20%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173434/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan bahan baku berbagai produk di Indonesia, mulai dari makanan hingga merambah pada farmasi dan kosmetik. Ketersediaan kedelai merupakan hal yang menjadi pusat perhatian bagi petani dan produsen demi memenuhi kebutuhan pasar yang cenderung terus naik. Cowpea Mild Mottle Virus atau CPMMV tercatat sebagai salah satu virus penting di tanaman kedelai yang keberadaannya dapat menurunkan produksi serta kualitas hasil panen. Penelitian kali inii ditujukan untuk mengetahui respon tanaman kedelai varietas Argomulyo yang dikenal sebagai salah satu varietas rentan CPMMV namun keberadaannya dibutuhkan oleh produsen berbagai produk makanan, beberapa diantaranya adalah susu, kecap, dan tempe, pengendalian dilakukan dengan pengaplikasian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) di awal tanam sebagai tindakan preventif sebelum tanam. Terdapat 8 perlakuan dan 4 kali ulangan yang masing masing perlakuan adalah perlakuan tunggal dan kombinasi yakni P0+ : Kontrol positif (tanpa perlakuan PGPR, inokulasi CPMMV), P0-: Kontrol negatif (tanpa perlakuan PGPR, tanpa inokulasi CPMMV), P1: Aplikasi PGPR P. fluorescens, P2: Aplikasi PGPR Azotobacter sp., P3: Aplikasi PGPR B. subtilis , P4: Aplikasi PGPR P. fluorescens dan PGPR Azotobacter sp., P5: Aplikasi PGPR P. fluorescens dan PGPR B. subtilis, P6: Aplikasi PGPR Azotobacter sp. dan PGPR B. subtilis. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT 5% apabila hasil perhitungan menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hasil menunjukkan perlakuan tunggal terbaik bagi masa inkubasi dan intensitas serangan CPMMV terdapat pada perlakuan tunggal Azetobacter, sedangkan perlakuan terbaik untuk fase vegetatif dan produksi tanaman kedelai varietas argomulyo terdapat pada perlakuan kombinasi Pseudomonas fluorescent dan Bacillus subtilis