Pengaruh PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Infeksi CMV (Cucumber Mosaic Virus), Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Terung Ungu (Solanum Melongena L.)
Main Author: | Putri, Shafina Dwi Lutfiyanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173432/1/Shafina%20Dwi%20Lutfiyanti%20Putri%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173432/ |
Daftar Isi:
- Terung ungu (Solanum melongena L.) merupakan komoditas hortikultura yang kaya akan manfaat dan memiliki permintaan yang cukup tinggi. Meskipun produksi terung nasional tiap tahun cenderung meningkat namun produksi terung di Indonesia masih rendah dan hanya menyumbang 1% dari kebutuhan dunia. Salah satu penyebab rendahnya produksi terung ungu adalah infeksi virus terutama oleh Cucumber Mosaic Virus yang dapat menghilangkan hasil hingga 100%. Oleh sebab itu, pemanfaatan rhizobakteri PGPR sebagai agens hayati diperlukan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh patogen virus Cucumber Mosaic Virus tersebut. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa (Screen House) di Desa Sengkaling Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei sampai dengan September 2017. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 tanaman. Data variabel pengamatan yang diperoleh dianalisis melalui analisis ragam atau Analysis of Variance (ANOVA) dengan menggunakan uji F pada taraf kesalahan 5%. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan bakteri P. fluorescens dan B. subtilis dapat menunda pemunculan gejala sehingga masa inkubasi menjadi lebih lama yaitu 15 hari. Dengan gejala serangan berupa permukaan daun tidak rata dengan adanya bulatan-bulatan/bentol (mosaik), malformasi daun dimana ukuran daun cenderung mengkerut (mengecil) dibandingkan ukuran daun normal dan mengalami penebalan, serta warna daun berubah menjadi menguning cenderung ke pucat di daerah tulang daun. Penggunaan bakteri PGPR mampu menekan intensitas serangan yang terjadi. Intensitas serangan dengan aplikasi PGPR memiliki perbedaan yang nyata dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu sekitar 20%. Penggunaan PGPR mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, panjang dan lebar daun serta jumlah bunga dan produksi buah tanaman terung ungu.