Simulasi Tegangan Sisa pada Sambungan Las Gesek Al6061 dengan Metode Elemen Hingga
Main Author: | Anggara, Youlanda Louis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173423/ |
Daftar Isi:
- Teknologi pengelasan terdiri dari berbagai macam salah satunya yaitu pengelasan gesek. CDFW (continous drive friction welding) adalah suatu proses pengelasan dua benda kerja dengan memberikan tekanan di salah satu ujung benda dan memberikan putaran pada benda kerja lainnya, yang nantinya kedua permukaan akan mengalami gesekan. Gesekan yang terjadi antara kedua permukaan benda kerja tersebut menimbulkan panas yang semakin meningkat pada ujung benda kerja. Hal ini terus dilakukan sampai batas pemakanan yang ditentukan (BOL). Hasil pengelasan gesek biasanya terdapat tegangan sisa dimana tegangan sisa tersebut dapat mempengaruhi sifat mekanik logam sehingga harus dihilangkan sekecil mungkin. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah simulasi dengan memvariasikan geometri benda kerja, geometri pada permukaan gesek diberi chamfer dengan jarak 4 mm dan empat macam sudut (0o, 30o, 45o dan 60o). Burn off length (BOL) yang divariasikan sebanyak tiga macam (3 mm, 4 mm dan 5 mm). Tujuan dilakukan simulasi adalah untuk menganalisa tegangan sisa sebelum dilakukan penelitian secara eksperimen agar meminimalisir kesalahan dan menghemat biaya. Material yang digunakan adalah Aluminium A6061. Dari banyaknya variasi tersebut akan didapatkan dua belas data. Dari kedua variasi tersebut akan berpengaruh pada distribusi tegangan sisa pada sambungan las benda kerja. Simulasi dikondisikan mendekati dengan eksperimen agar data yang didapat sesuai. Hipotesis dari penelitian ini semakin besar sudut chamfer maka distribusi tegangan sisa semakin besar. Dan semakin besar Burn off length (BOL) maka semakin besar juga tegangan sisa yang dihasilkan. Hasil dari proses pengelasan dengan variasi sudut chamfer dan burn off length (BOL) pada distribusi tegangan sisa menunjukan bahwa semakin besar sudut chamfer dan burn off length (BOL) maka semakin besar tegangan sisa yang dihasilkan, tegangan sisa tertinggi terdapat pada variasi sudut chamfer 0o dan burn off length (BOL) 5 mm. sedangkan suhu terendah ditunjukkan pada variasi sudut chamfer 30o dan burn off length (BOL) 3 mm. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan yang bergeskan, semakin luas permukaan yang bergesekan semakin besar suhu yang dihasilkan, dan tegangan sisa yang dihasilkan juga semakin besar. Dengan burn off length (BOL) yang besar maka semakin besar deformasi yang dihasilkan, dan tegangan sisa yang timbul juga semakin besar.