Skrining Antijamur Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Penyakit Bercak Cokelat (Alternaria Solani) Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.)

Main Author: Fitriyah, Eny Noer
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173396/1/ENY%20NOER%20FITRIYAH%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173396/
Daftar Isi:
  • Salah satu penyakit penting pada tanaman tomat yaitu penyakit bercak cokelat. Penyakit bercak cokelat disebabkan oleh jamur A. solani. Patogen ini menyerang pada daun, batang dan buah. Kehilangan hasil produksi tanaman tomat yang dapat disebabkan oleh penyakit ini sekitar 5-71%. Selama ini pengendalian penyakit bercak cokelat dilakukan dengna menggunakan fungisida kimia, untuk itu diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan seperti penggunaan fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun kersen, daun sirih, biji adas, daun kemangi, daun babadotan dan daun kirinyuh untuk menekan pertumbuhan jamur patogen A. solani pada tanaman tomat dan mengetahui ekstrak tumbuhan yang memiliki daya hambat tertinggi dalam menekan pertumbuhan jamur patogen A. solani pada tanaman tomat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan dan diulang 4 kali. Perlakuan yang diberikan berupa kontrol, penambahan ekstrak daun kersen, daun sirih, biji adas, daun kemangi, daun babadotan, dan daun kirinyuh pada konsentrasi 50.000 ppm serta fungisida mankozeb. Perlakuan secara in vitro menggunakan metode Food poison technique, sedangkan uji in vivo dilakukan dengan merendam buah tomat pada ekstrak tumbuhan dan kemudian diinfeksi dengan A. solani. Parameter yang diamati untuk uji in vitro yaitu diameter koloni dan berat kering miselium, sedangkan parameter untuk uji in vivo yaitu diameter gejala dan perkecambahan konidia jamur A. solani. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam, jika data berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kersen, daun sirih, biji adas, daun kemangi, daun babadotan, dan daun kirinyuh pada konsentrasi 50.000 ppm dapat menghambat pertumbuhan jamur A. solani. Pada uji in vitro perlakuan dengan penambahan ekstrak daun kirinyuh memiliki daya hambat tertinggi yakni sebesar 78,53% dan menghasilkan berat kering miselium terendah yakni 0,03 g. Selain itu, pada uji in vivo menunjukkan bahwa buah tomat yang diberi perlakuan ekstrak daun kirinyuh memiliki diameter gejala terendah yakni sebesar 3,05 cm. Pengaruh beberapa ekstrak tumbuhan terhadap perkecambahan konidia menunjukkan hasil bahwa persentase daya kecambah konidia yang paling rendah adalah pada penambahan ekstrak kirinyuh yaitu sebesar 3,29%.