Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptabilitas Petani Padi Terhadap Asuransi Pertanian di Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Main Author: -, Alfiatuzzahroh
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173384/
Daftar Isi:
  • Indonesia telah masuk ke dalam anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), artinya Indonesia dihadapkan dengan banyaknya tantangan dan ancaman seperti masuknya produk asing ke Indonesia, yang menyebabkan bertambahnya pesaing bagi produk dalam negeri. Kementerian Pertanian membentuk rencana sasaran strategis khususnya pada tanaman pangan. Sasaran strategis tersebut adalah swasembada pada tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai. Jawa Timur merupakan sentra penghasil padi terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi dari tahun 2011-2015 sebesar 12,08 ribu ton. Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memproduksi padi. Kecamatan Kepanjen merupakan salah satu wilayah yang menjadi sentra produksi padi, dan memiliki kontribusi sebesar 7,4% dari seluruh wilayah di Kabupaten Malang. Desa Curungrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kepanjen yang memproduksi padi. Desa Curungrejo memiliki luas areal tanam padi kelima terbesar di Kecamatan Kepanjen. Luas areal tanam Desa Curungrejo seluas 209 ha dengan luas panen rata-rata pada tahun 2015-2016 sebesar 306 ha/tahun. Desa Curungrejo memiliki beberapa masalah pada usahatani padi. Masalah tersebut antara lain perubahan iklim yang ekstrim, hama dan penyakit tanaman. Masalah – masalah tersebut dapat menyebabkan penurunan produksi padi hingga menyebabkan terjadinya kegagalan panen. Pemerintah melalui menteri pertanian menciptakan sebuah solusi, solusi tersebut adalah asuransi pertanian. Namun dalam pelaksanaannya, asuransi pertanian belum sepenuhnya mendapatkan respon yang positif dari petani. Kesadaran terhadap tingkat akseptabilitas petani terhadap asuransi pertanian masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akseptabilitas petani padi terhadap asuransi pertanian. Diharapkan akan diperoleh kebijakan pemerintah tentang asuransi pertanian yang dapat memberikan dampak positif terhadap petani padi, sehingga produksi padi dapat berlangsung secara kontinu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Curungejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Jawa Timur dan dilaksanakan pada Agustus 2018 – Oktober 2018. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi logistik. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sosial ekonomi petani padi terhadap asuransi pertanian. Sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akseptabilitas petani padi terhadap asuransi pertanian. Hasil analisis menunjukkan petani padi pada lokasi penelitian memiliki akseptabilitas masih rendah terhadap asuransi pertanian. Variabel frekuensi bertemu PPL, keikutsertaan dalam kelompok petani dan pengalaman kegagalan panen terhadap asuransi pertanian berpengaruh signifikan secara positif. Sedangkan variabel pendidikan, pengalaman usahatani, dan pendapatan usahatani berpengaruh signifikan secara negatif terhadap asuransi pertanian. Sedangkan variabel kekhawatiran gagal panen, pembayaran premi Rp0,- dan keterlibatan ii dalam kemitraan tidak signifikan secara statistik terhadap akseptabilitas petani padi terhadap asuransi pertanian. Saran dalam penelitian adalah; (1) sebaiknya para petani yang kurang aktif perlu digalakkan kembali, untuk meningkatkan keikutsertaan dalam gapoktan ketua kelompok tani mengadakan sosialisasi yang diadakan dirumah ketua kelompok tani atau balai desa dengan tujuan agar anggota kelompok tani dapat aktif kembali dan menerima informasi-informasi terkait tentang pertanian, dengan begitu petani dapat meminimalisir dan mencegah agar hasil panennya tidak terjadi kembali gagal panen; (2) Sebaiknya peran serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Curungrejo dalam memberikan informasi lebih ditingkatkan dengan mendatangi tiap rumah petani, agar para petani dapat mengetahui, memahami dan menerapkan sistem usahatani agar tidak mengalami kegagalan panen yang berangsur; (3) Pemerintah dapat memberikan sosialisasi program asuransi kepada petani di Desa Curungrejo lebih intensif, informatif, komunikatif, dan juga kemudahan dalam proses pendaftaran, kemudahan dalam akses ansuransi hingga proses pengklaiman. Bantuan subsidi pupuk, benih, dan obat-obatan hama dari pemerintah untuk petani Desa Curungrejo agar usahatani di Desa Curungrejo lebih meningkat, masyarakat makmur dan dapat memenuhi ketahanan pangan.