Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Putih (Allium sativum)

Main Author: Yullia, Titis Cynthia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173376/
Daftar Isi:
  • Permintaan bawang putih di Indonesia terus meningkat dan hasil produksi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Data produktivitas bawang putih di Indonesia tahun 2017 sebesar 9,09 ton dan hasil produksi sebesar 19.510 ton dengan luas lahan panen bawang putih yaitu 2.146 ha. Pemerintah melakukan impor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peningkatan produksi bawang putih di Indonesia salah satunya dengan mengunakan aplikasi pemupukan yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan bawang putih yang optimal. Waktu pengaplikasian pupuk yang diterapkan dalam budidaya bawang putih berfariasi serta dosis pemberian pupuk anorganik tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman menyebabkan produksi kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi pupuk dan dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang putih sehingga akan diperoleh dosis pemupukan yang sesuai dan waktu aplikasi yang tepat untuk hasil produksi bawang putih yang optimal. Penelitian dilakukan terhadap tanaman bawang putih varietas lumbu kuning dan pemupukan anorganik (ZA, SP-36 dan ZK) dengan macam perlakuan waktu aplikasi pupuk A1 = Saat awal tanam, 15 hst, 35 hst dan 55 hst; A2 = Saat awal tanam, muncul 4-5 daun (30 hst), 7-8 daun (50 hst), menjelang umbi (60 hst) dan perkembangan umbi (85 hst). Dosis pupuk anorganik N-P-K B0 = Kontrol, B1 = N-P-K (140-130-200) kg/ha, B2 = N-P-K (155-145-250) kg/ha, B3 = N-P-K (170-160-300) kg/ha, B4 = N-P-K (185-175-350) kg/ha, B5 = N-P-K (200-190- 400) kg/ha. Penelitian menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan, 12 perlakuan dan analisa data dengan aplikasi SPSS. Berdasarkan analisis ragam diperoleh hasil terjadi interaksi antara perlakuan waktu aplikasi pupuk dan dosis pemupukan terhadap pertumbuhan pada parameter Panjang tanaman 28 hst dan 84 hst dan tidak terjadi interaksi pada parameter pertumbuhan lainnya serta hasil produksi. Perlakuan aplikasi pupuk memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang putih. Aplikasi dosis pupuk N-P-K 200-190-400 kg/ha menghasilkan panjang tanaman tertinggi (49,75 cm), hasil diameter umbi terbesar 4,11 cm dan berat kering umbi 33,85 gram berbeda nyata dengan hasil tanpa perlakuan dosis pupuk. Dosis pupuk N-P-K 200- 190-400 kg/ha memberikan hasil produksi tertinggi mencapai 10 ton/ha dan sangat berbeda nyata dengan hasil produksi tanaman bawang putih tanpa perlakuan dosis. Peningkatan dosis N-P-K secara umum memperngaruhi produksi bawang putih, semakin meningkat dosis N-P-K hasil produksi semakin tinggi. Hal ini disebabkan optimalnya tanaman dalam menyerap unsur hara pada kombinasi pemupukan tersebut untuk mempercepat pertumbuhan generatif oleh tambahan unsur hara P dan vegetatif oleh unsur hara N dan K. Perlakuan waktu aplikasi A2 memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding perlakuan A1 yaitu panjang tanaman mencapai 48,52 cm, diameter umbi 3,87 cm, dan berat kering umbi 29,19 gram. Hal ini karena pemberian pupuk anorganik pada masa vegetatif mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih maksimal dengan ketersediaan unsur hara yang cukup.