Korelasi Antara Karakter Agronomi Terhadap Hasil Beberapa Genotip Kacang Ercis (Pisum Sativum L.) Di Dataran Rendah
Main Author: | Hikmah, Siti Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173356/1/SITI%20NURUL%20HIKMAH%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173356/ |
Daftar Isi:
- Kacang ercis (Pisum sativum L.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan polongnya. Polong kacang ercis muda digunakan sebagai sayuran yang mengandung nilai gizi tinggi seperti protein 25 %, karbohidrat 19,8%, gula 12% mineral 0,8%, vitamin A dan C, kalsium dan fospor. Namun produksi kacang ercis di Indonesia masih tergolong rendah yang menyebabkan tingkat impor terhadap kacang ercis tinggi. Rendahnya tingkat produksi ini dikarenakan proses budidaya kacang ercis hanya difokuskan pada dataran tinggi saja. Budidaya kacang ercis didataran rendah memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun dalam pelaksanaanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah pemilihan genotipe yang adaptif di tanam di dataran rendah. Kegiatan pemuliaan tanaman dapat membantu dalam peningkatan daya hasil dari tanaman kacang ercis, salah satunya melalui kegiatan seleksi. Kegiatan seleksi dapat membantu dalam proses pemilihan genotip kacang ercis yang adaptif ditanam di dataran rendah dengan melihat karakter-karakter yang mempengaruhi hasil. Karakter-karakter tersebut dapat diketahui melalui analisis korelasi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara karakter-karakter agronomi terhadap hasil tanaman kacang ercis di dataran rendah. Penelitian telah dilaksanakan di Lahan Seed Bank and Nursery Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Romengan, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2018 sampai dengan April 2019. Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah alat-alat budidaya (cangkul, sabit, tugal, gembor), alat ukur (meteran, jangka sorong, timbangan analitik) hand sprayer, ajir, papan dada, tray, gawar, label, alat tulis, amplop coklat dan kamera serta UPOV dan Panduan Descriptor Draft Nasional Guidelines for the Conduct of Test for Distinctness, Uniformity, and Stability pea (Pisum sativum L.). Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 83 genotip yang terdiri dari 82 aksesi sebagai tanaman uji dan 3 sebagai tanaman cek (2 aksesi dan 1 varietas) (Tabel 1), pupuk kandang kambing, pupuk NPK, dan pupuk ZA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Augmented Design dengan perlakukan 83 genotip yang terdiri dari 82 aksesi sebagai tanaman uji dan 3 sebagai tanaman cek (2 aksesi dan 1 varietas) (Tabel 1). Setiap genotip ditanaman sebanyak 8 tanaman dalam bentuk plot berupa barisan tunggal. Variabel pengamatan terdiri dari 19 karakter kuantitatif yang tebagi menjadi 18 karakter komponen hasil dan 1 karakter hasil. Semua data hasil pengamatan dianalisis untuk mengetahui koefisien korelasi dengan bantuan aplikasi OPSTAT (Online Statistical Analysis Tools). Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara karakter-karater agronomi yang berperan sebagai komponen hasil terhadap karakter hasil berat polong pertanaman (BPT) dan Berat Biji Pertanaman (BBT). Dari delapan belas (18) karakter yang memiliki hubungan korelasi positif yang memiliki nilai koefisien korelasi tinggi adalah karakter tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah cabang, jumlah daun, umur panen, berat polong pertanaman, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, jumlah biji2 pertanaman, berat 100 biji, berat biji perpolong dan jumlah biji perpolong. Karakter yang memiliki nilai koefisien tertinggi artinya memiliki korelasi yang kuat antara karakter komponen hasil dengan hasil, Sehingga dalam melakukan seleksi genotip ercis yang toleran di tanam didataran rendah harus berdasarkan dengan karakter-karakter tersebut.