Keragaman Karakter Dan Jarak Genetik Galur-Galur Okra (Abelmoschus Esculentus L. Moench) Berdasarkan Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif
Main Author: | Irkhamulhuda, Puguh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173353/1/PUGUH%20IRKHAMULHUDA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173353/ |
Daftar Isi:
- Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) ialah salah satu komoditas hortikultura yang ditanam di bagian tropis dan subtropis dunia. Okra dikenal sebagai tanaman multiguna, karena hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan oleh manusia. Bagian tanaman okra seperti buah, biji dan daun dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan kaya akan protein, lemak, serat dan mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh manusia. Batang okra dapat dimanfaatkan sebagai bahan serat atau fiber. Okra menjadi komoditas hortikultura unggulan masyarakat karena selain bernilai gizi dan ekonomis tinggi juga memiliki manfaat lebih bagi kesehatan manusia.Menanam varietas dengan karakter unggul dapat memberikan hasil yang lebih baik pada budidaya tanaman okra. Karakter unggul kualitatif dan kuantitatif harus dimiliki oleh tetua dalam upaya perakitan vaietas unggul baru tanaman okra. Sifat-sifat yang diingikan dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi pada beberapa galur tanaman okra yang telah ada. Upaya perakitan varietas dapat dilakukan dengan peningkatan keragaman genetik pada tanaman okra. Mengetahui perbedaan karakter-karakter satu genotip dengan genotip lain diharapkan akan didapatkan satu atau beberapa genotip potensial untuk dikembangkan. Selain keragaman genetik, informasi tentang jarak genetik dan hubungan kekerabatan diperlukan dalam upaya perakitan varietas unggul baru. Hubungan kekerabatan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai landasan kegiatan persilangan dalam upaya memperoleh varietas unggul baru. Penelitian dilaksanakan di Seed Bank Agrotechno Park, Badan Usaha Akademik, Universitas Brawijaya, Jatikerto, Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2018 sampai dengan April 2019. Alat yang digunakan ialah alat pertanian pada umumnya dan alat penunjang pengukuan seperti, jangka sorong, timbangan analitik, meteran, deskriptor dari UPOV tahun 1999. Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 24 galur tanaman okra dan 3 galur sebagai standar. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ialah rancangan acak kelompok yang diperluas (augmented design). Perlakuan yang diberikan ialah 24 galur yang diuji dan 3 galur sebagai standar yang ditanam pada 3 blok. Pengulangan dilakukan hanya pada galur standar sebanyak jumlah blok yang ada. Setiap galur terdiri dari 4 tanaman sehingga terdapat 33 satuan percobaan. Variabel pengamatan sebanyak 36 karakter baik yang terdiri dari karakter kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian karakter kualitatif disajikan dalam bentuk gambar dan diskripsi, sedangkan karakter kuantitatif dianalisa dengan melakukan analisis komponen utama atau Principal Component Analysis (PCA) dengan pendekatan koefisien korelasi pearson. Pengelompokan galur berdasarkan agglomerative hierarchical clustering (AHC) dengan similaritas koefisien korelasi pearson dan metode aglomerasi un-weighted pair-group method average (UPGMA). Keragaman karakter kualitatif-kuantitatif tanaman okra dianalisis bedasarkan Principal Component Analysis (PCA) eigenvalue > 1 dan factor loading ≥ 0,6 diperoleh 5 komponen utama dengan nilai keragaman kumulatif sebesar 89,41%. Karakter karakter yang berkontribusi terhadap keragaman ialah berat buahvi konsumsi , diameter buah konsumsi , panjang buah konsumsi , berat buah kering, diameter buah kering berat 100 biji, intensitas warna batang, bentuk pinggiran daun, bentuk lekukan daun, bentuk ujung buah, bentuk permukaan buah, warna petiole, jumlah lokul buah, jumlah lekukan buah, jumlah buku, umur panen konsumsi, bentuk permukaan buah, warna batang, warna tulang daun, warna buah konsumsi, warna hipokotil, warna daun, warna bunga, tinggi tanaman, panjang buah kering,berat biji, ukuran daun, ukuran buah, jumlah buku, diameter batang, jumlah buah dan intensitas warna buah konsumsi. Galur-galur okra terbagi menjadi 6 kelompok yang menyebar dengan nilai koefisien 94% sampai dengan 99%. Pada klaster pertama terdapat tiga galur yaitu, Aesc (Tlg)-1, Hijau-OR-01 dan Aesc(BW)PJG-0-1 dengan jarak genetik 0,02, Aesc(BW)PJG-0-1 dengan Aesc (Tlg)-1 dan Hijau-OR-01 memiliki jarak genetik terbesar yaitu 0,004, sedangkan jarak genetik terdekat pada galur Aesc (Tlg)-1 dengan Hijau-OR-01 yaitu sebesar 0,002. Klaster kedua terdiri dari enam belas galur yaitu, Aesc(BW)-2, Aesc(BW)-02-01-01-5-4, Aesc(BW)-2-5-2, Aesc(BW)- 5, Aesc(BW)-02-03-5-6, Aesc(BW)-02-01-01, Aesc(BW)-4, Aesc(BW)-02-01-02- 5-4, Ked(BW)-0-2, Aesc(BW)-5-5-2, Aesc(BW)-6, Aesc(BW)-3-5-5, Aesc(BW)- 02-04, Aesc(BW)-6-5-8, Aesc(BW)-02-05 dan Aesc(BW)-02-03 dengan jarak genetik 0,01, Aesc(BW)-02-03 dengan Ked(BW)-0-2 memiliki jarak genetik terbesar yaitu 0,003, sedangkan jarak genetik terdekat pada galur Aesc(BW)-02-01- 01 dengan Aesc (BW)-4 yaitu 0,0002. Klaster ketiga terdiri dari satu galur yaitu, SDA-2 dengan jarak genetik 0,015. Klaster keempat terdiri dari lima galur yaitu, Aesc(BW)-3, Aesc(BW)-1, SDA-1, Aesc(BW)01-03 dan Aesc(BW)-02-01-02 dengan jarak genetik 0,012, SDA-1 dengan Aesc(BW)-1 dan Aesc(BW)-3 memiliki jarak genetik terbesar yaitu 0,003, sedangkan jarak genetik terdekat pada galur Aesc(BW)-1 dengan Aesc(BW)-3 yaitu 0,0025. Klaster kelima terdiri satu galur yaitu, dari NAILA IPB dengan jarak genetik 0,01. Klaster keenam terdiri dari satu galur yaitu, Aesc(BW)-02-02 dengan jarak genetik 0,01.