Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata Sturt.)

Main Author: Ilmi, Kharisma Choirun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173352/1/KHARISMA%20CHOIRUN%20ILMI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173352/
Daftar Isi:
  • Jagung manis merupakan salah satu jenis jagung yang digemari karena memiliki rasa yang manis. Pemupukan pada masa fase pertumbuhan dapat meningkatkan kemanisan jagung manis. Pemupukan merupakan kegiatan pemberian pupuk dalam bentuk padat maupun cair dengan tujuan mengganti unsur hara yang hilang serta menambah persediaan unsur hara yang ditutuhkan tanaman unuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman. Pupuk organik berfungsi meningkatkan sifat fisika, kimia dan biologi tanah, namun ketersediaan unsur hara pupuk organik bersifat slow release dan tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman pada masa kritis. Pemupukan dengan pupuk organik perlu diimbangi dengan pupuk anorganik agar tanaman mendapatkan yang dibutuhkan pada masa kritis tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis penelitian ini adalah penambahan dosis pupuk organik hingga 16 ton ha-1 mampu memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil panen jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Juni 2019 di Agroekotekno Park Jatikerto. Alat yang digunakan adalah cangkul, traktor tangan, sabit, penyapu, meteran, jangka sorong, leaf area meter, timbangan digital, refraktometer dan oven. Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi Benih jagung manis Talenta dari PT Agri Makmur Pertiwi, pupuk organik dari PT Sumberdaya Kendi Maxindo, Urea, NPK (15:15:15), Furadan 5GR, Curacron 500 EC, air dan amplop. Penelitian ini merupakan penelitian non faktorial dan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan pupuk organik dan anorganik yaitu P0 (Pupuk Phonska 350 kg ha-1 dan Pupuk Urea 300 kg ha-1), P1 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 8 ton ha-1), P2 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 10 ton ha-1), P3 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 12 ton ha-1), P4 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1+ pupuk organik 14 ton ha-1), P5 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 16 ton ha-1) dan diulang sebanyak 4 kali. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan interval 2 mst dimulai dari 2 mst. Pengamatan non destruktif (Tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah ruas, dan panjang ruas) dan pengamatan destruktif (Bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan luas daun). Paramater hasil panen meliputi; bobot panen; diameter tongkol dengan klobot; diameter tongkol tanpa klobot; panjang tongkol dengan klobot; panjang tongkol tanpa klobot dan derajat kemanisan jagung. Hasil penelitian dapat disimpukan bahwa penambahan dosis pupuk organik dan anorganik menunjukkan hasil panen yang sama. Namun penambahan pupuk organik hinga 16 ton ha-1 dan pupuk anorganik menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun dan bobot segar tanaman jagung manis.